Bantul, Gatra.com– Almarhum Duta Besar Indonesia untuk Italia Muhammad Prakosa akan dimakamkan secara kepartaian pada Selasa (24/1) di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Senin (23/1) diperkirakan jenazah akan tiba di rumah duka pukul 21.30 WIB.
Pantauan Gatra.com di rumah duka yang beralamatkan di Dusun Gresik, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro terlihat petugas dari Kementerian Luar Negeri tengah mengadakan gladi resik penerimaan jenazah.
Ditemui wartawan, mewakili keluarga besar, sepupu M Prakosa, Muhammad Iwan Nur Sasongko menyatakan setelah disemayamkan satu malam. Jenazah almarhum Selasa siang akan dimakamkan secara kepartaian di makam keluarga.
“Kemarin dari rapat koordinasi, upacara pemakaman akan dipimpin Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Minggu kemarin beliau bersama pengurus PDIP DIY mengadakan rapat di sini,” kata Iwan, Senin siang.
Sejak berita meninggalnya M Prakosa diterima pada Selasa (17/1), warga langsung mengadakan doa bersama atau tahlilan di pendopo utama rumah yang baru tiga tahun terakhir ditempati almarhum.
Iwan mengatakan, bersamaan dengan disemayamkan jenazah. Acara doa bersama nanti adalah malam terakhir. “Sesuai rapat keluarga, almarhum akan dimakamkan di makam keluarga yang ada di belakang pendopo bersebelahan dengan makam ayah dan ibunya,” kata Iwan.
Sebagai antisipasi kedatangan tamu maupun warga masyarakat, Iwan mengatakan jalur masuk ke rumah duka sejak Selasa pagi akan diberlakukan satu jalur atau satu pintu masuk saja.
Kendaraan yang datang, setelah menurunkan tamu diarahkan ke melaju ke timur dan keluar melalui Jalan Parangtritis. Iwan mengaku tidak mengetahui siapa saja tamu penting yang besok hadir saat pemakaman.
Wakil Bupati yang juga Ketua DPC PDIP Bantul Joko B Purnomo saat dikonfirmasi mengenai siapa saja tamu penting yang akan hadir menyatakan belum mendapatkan informasi valid.
“Tapi yang pasti hadir adalah seluruh kader PDIP baik dari tingkat pusat sampai kabupaten. Itu sudah termasuk dengan anggota Fraksi PDIP baik di Yogyakarta maupun pusat,” kata Joko.
Joko mengaku kehilangan sosok M. Prakosa yang menjabat Menteri Kehutanan 2001-2004 atau di Kabinet Gotong Royong, karena memberikan perhatian penuh pada pelestarian lingkungan.
