Home Hukum Ajur! Dua Kader Banteng Adu Tanduk, Mantan Wali Kota Dalangi Perampokan Rumah Wali Kota Blitar, Dendam Kesumat Pilwali

Ajur! Dua Kader Banteng Adu Tanduk, Mantan Wali Kota Dalangi Perampokan Rumah Wali Kota Blitar, Dendam Kesumat Pilwali

Blitar, Gatra.com- Mantan Wali Kota Blitar Muhammad Samanhudi Anwar diringkus polisi karena terlibat perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar, Santoso, pada Senin, 12 Desember 2022 silam. Samanhudi merancang perampokan itu bersama pelaku saat mendekam di LP Sragen, Jawa Tengah, pada kurun waktu Agustus 2020-Februari 2021. Saat itu, Samanhudi sebagai Wali Kota Blitar mendekam di penjara karena kasus suap pembangunan gedung baru SMPN 3 Blitar.

Dia digantikan Santoso, wakilnya sebagai penjabat Wali Kota Blitar. Keduanya sama-sama kader PDI Perjuangan (PDIP). Samanhudi menjadi Wali Kota Blitar periode 2010- 2015. Dia kemudian terpilih lagi untuk periode 2016-2021.

Samanhudi yang ditahan di Lapas Sragen bebas pada Oktober 2022. Saat dipenjara, Samanhudi ternyata 'menggambar' kondisi rumah dinas Wali Kota Blitar pada para pelaku. "(Samanhudi) memberikan informasi tentang keberadaan tempat penyimpanan uang hingga waktu yang baik untuk melakukan aksi," kata Kapolda Jatim, Irjen Toni Harmanto, kepada wartawan, Jumat (27/1).

Samanhudi ditangkap penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jatim di salah satu tempat olahraga di Kota Blitar sekitar pukul 03.00 WIB, Jumat (27/1). "Sejak pagi pukul 03.00 kami pastikan menangkap mantan Wali Kota Blitar dalam keterlibatan kasus pencurian dan kekerasan di rumah dinas bapak Wali Kota Blitar," kata Toni.

Polisi masih mendalami apa motif Samanhudi merancang perampokan ini. Namun, diduga kuat terkait dendam politik. Saat baru keluar dari Lapas Sragen pada 2022 lalu, Samanhudi sempat menyebut dirinya dizalimi sehingga harus mendekam di penjara atas kasus suap pada 2018. Ia kemudian mengancam akan melakukan balas dendam.

"Saya akan terjun ke politik (lagi), karena saya dizalimi oleh politik. Saya akan balas dendam," kata Samanhudi kepada wartawan di rumahnya di Jalan Kelud, Kota Blitar, Senin (11/10).

Sebenarnya upaya melawan Santoso telah dilakukan pada Pilkada 2020. Dimana Samanhudi mengeluarkan jagonya, sang putra mahkota, Henry Pradipta Anwar. Putra sulung Samanhudi itu berpasangan dengan kader PKB, Yasin Hermanto. Dalam Pilwali 2020, Santoso menang telak dengan 57% lebih. Sedangkan, jagoan Samanhudi hanya dapat 42% lebih.

Santoso pun unggul pada 'adu tanduk Banteng' lawan Samanhudi. Inilah yang diduga kuat membuat Samanhudi makin ngamuk dan dendam. Namun Samanhudi membantah. "Opo (apa)? Saya enggak tahu. Saya enggak tahu. Sopo sing (siapa yang) balas dendam," ujar Samanhudi saat digelandang langsung oleh Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Lintar, di Mapolda Jatim, pada Jumat (27/1).

"Balas dendam kan dalam Pilkada bukan dalam hal ini. Dalam Pilkada tahun 2024," kata Samanhudi.

459