Home Hukum Diduga Sebagai 'Sarang' Pelajar Bolos dan Mabuk, Satpol PP Razia Warung Miras di Stadion Candradimuka

Diduga Sebagai 'Sarang' Pelajar Bolos dan Mabuk, Satpol PP Razia Warung Miras di Stadion Candradimuka

Kebumen, Gatra.com - Masyarakat di sekitar Stadion Candradimuka Kebumen, Jawa Tengah resah. Pasalnya, banyak pelajar membolos sekolah dan memilih kongkow sambil menenggak.minuman keras (miras) yang dijual beberapa warung di sekitar gedung olahraga tersebut.

Satpol PP Kebumen yang menerima aduan pun bergerak cepat merazia warung-warung yang diduga menjual miras di sekitar Stadion Candradimuka. Razia gabungan Satpol PP, Kodim 07/09 dan Polres Kebumen dilaksanakan dua hari, yakni Kamis dan Jumat (26 & 27/01/2023). Pada razia Hari Jumat, petugas mengamankan puluhan anak sekolah yang diduga membolos dan ada indikasi meminum miras.

"Kami laporkan bahwa pada Jumat tanggal 28 Januari 2023, Tim Gabungan kembali menyisir warung di stadion pada pukul 11.45 WIB dan didapati 36 anak sekolah dari tiga sekolah yang nongrong di warung tersebut dan ada indikasi meminum-minuman keras," ujar Kasatpol PP, Udy Cahyono.

Petugas pun mengundang guru BK tempat para pelajar itu bersekolah, juga orang tua mereka dengan tujuan agar mereka tidak memgulangi perbuatan tercela itu lagi. "Satpol PP akan melaksanakan patroli rutin di komplek stadion dengan harapan tidak ada lagi anak sekolah yang nongkrong di warung stadion bahkan sampai mabuk," tegas Udy Cahyono.

Dalam razia tersebut, petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa 9 botol miras jenis ciu putih dari penjual berinisial WS. Pemilik warung ini pun harus berhadapan dengan penyidik Satpol PP untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Yang bersangkutan akan diproses hukum sesuai dengan Ketentuan Perda Nomor 4 Tahun 2020 dan Perda Nomor 2 Tahun 2010 tentang Larangan Penjualan dan Peredaran Miras di Kabupaten Kebumen," jelasnya.

Sebelumnya, Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, sudah memerintahkan kepada para petugas untuk terus gencar melakukan razia minuman keras guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Ia mengaku kerap mendapat laporan dari masyarakat tentang peredaran minuman keras.

"Sudah saya minta untuk ditingkatkan, bahaya sekali kalau minuman keras ini beredar luas di masyarakat, anak-anak sekolah yang harusnya belajar malah jadi teracuni oleh minuman keras, tidak sepantasnya ini terjadi, kasihan orangtuanya susah payah bekerja untuk membiayai sekolah anaknya, tapi hasilnya justru seperti ini," kata Arif.

Bupati juga berharap tidak ada lagi tawuran antar anak sekolah seperti yang terjadi belum lama ini. Menurutnya, efek meminum minuman beralkohol dapat memicu perilaku menyimpang. Karenanya, perlu pengawasan yang ketat dari guru dan orangtua untuk mendidik anak-anaknya menjadi pribadi yang baik. 

 

 

206