Home Sumbagteng Kembangkan Sastra Lisan, Pemkab Batang Hari Ingin Desa Gali Potensi Bahasa

Kembangkan Sastra Lisan, Pemkab Batang Hari Ingin Desa Gali Potensi Bahasa

Batang Hari, Gatra.com - Wakil Bupati Batang Hari, Provinsi Jambi, Bakhtiar menerima dokumen nota kesepakatan dari Kantor Bahasa Provinsi Jambi. Dokumen ini diserahkan Plt Kepala Kantor Bahasa Provinsi Jambi, Mhd Zaki.

Penyerahan dokumen kesepakatan tersebut merupakan bagian dari tindak lanjut penandatanganan nota kesepakatan antara Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dengan Pemkab Batang Hari, November 2022 lalu.

Dokumen itu akan menjadi dasar pembahasan rencana kerja antara Kantor Bahasa Provinsi Jambi dan Pemkab Batang Hari. Bakhtiar mengatakan, pertama, rencana kerja yang nantinya dilaksanakan di Batang Hari meliputi penggalian bahasa daerah dan budaya.

Baca Juga: Ini Cara Evakuasi KM Satya Kencana III yang Karam di Pelabuhan Kumai

Kedua, pengembangan sastra lisan yang ada di Desa Rambutan Masam, sebagai Desa Pemajuan Kebudayaan. Ketiga, pembinaan dan pengembangan bahasa dan naskah dinas di lingkungan Pemkab Batang Hari.

"Saya ingin masing-masing desa di Batang Hari akan kita gali terkait bahasa dan kosakatanya," katanya, Senin (30/1).

Ia mengapresiasi kerja sama dengan Kantor Bahasa Provinsi Jambi dalam hal pengembangan bahasa untuk dikembangkan di Batang Hari sehingga menjadi bahan literasi bagi dunia pendidikan.

Baca Juga: Vaksinasi PMK Capai 60,33% di Sumsel, Wagub Bilang Tak Perlu Khawatir

"Diharapkan bahasa-bahasa ini akan menjadi buku bahasa daerah. Kita akan mulai dari sastra lisan di Desa Rambutan Masam. Karena di sana ada budaya mujuk sialang. Keluarannya kita bukukan menjadi bahasa daerah," ujarnya.

Bakhtiar juga mengharapkan dari hasil kerja sama ini, bahasa daerah di Batang Hari bisa menjadi kamus tata bahasa daerah Bumi Serentak Bak Regam.

"Penulisan cerita atau legenda di Batang Hari yang kita kembangkan bersama kantor bahasa. Kemudian sastra lisan mujuk sialang. Dari sana akan timbul kosakata daerah paling lama yang menjadi bahasa daerah. Kita di Batang Hari ini memang kurang sastrawan-sastrawan menyangkut seni dan budaya. Itulah yang kita kembangkan ke depan," katanya.

168