Home Hiburan Tema Exchange di Salihara Jazz Buzz 2023

Tema Exchange di Salihara Jazz Buzz 2023

Jakarta, Gatra.com - Komunitas Salihara Arts Center kembali menggelar acara Salihara Jazz Buzz 2023. Di tahun ini, pertunjukan jazz yang menjadi salah satu program andalan Komunitas Salihara tersebut akan berlangsung pada 04, 05, dan 11 Februari mendatang di Teater Salihara, Jakarta Selatan.

Tahun ini Salihara Jazz Buzz akan membawa tema “Pertukaran/Exchange”. Kurator Musik dan Tari Komunitas Salihara, Tony Prabowo mengatakan tema Exchange ini dapat menghadirkan konsep baru di tengah masyarakat penikmat musik Jazz.

“Salihara sebagai penyelenggara pesta kesenian, tentu harapannya bisa memberikan suguhan yang segar, berkualitas, kebebasan berekspresi dan menawarkan konsep-konsep kebaharuan untuk masyarakat peminat musik dan peminat seni seluas-luasnya, di tengah banyaknya festival-festival jazz di negeri ini,” kata Tony, Selasa (31/1).

Baca Juga: Hadirkan Versi Lebih Modern, Musikal Ken Dedes Siap Gemparkan Teater Maret 2023

Berkaca dari suksesnya acara Salihara Jazz Buzz 2022 digelar, kini Komunitas Salihara kembali hadir pada Februari 2023 bersama para musisi pilihan hasil undangan terbuka pada pertengahan 2022 lalu. Hasil dari undangan terbuka menghadirkan tiga kelompok musisi terbaik versi tim kurator Salihara.

Ketiga musisi tersebut adalah Filipus Cahyadi, Guernica Quartet, dan Sandikala Ensemble. Ketiganya akan hadir dengan estetika masing-masing dalam menghadirkan nuansa baru musik jazz. Selain memperlihatkan karya-karya orisinal mereka, ketiga musisi pilihan ini juga akan berkolaborasi dengan musisi senior untuk membawakan pertunjukan yang hanya bisa disaksikan di Salihara Jazz Buzz 2023.

Penampil pertama adalah Sandikala Ensemble (SE). Grup ini merupakan grup asal Yogyakarta dengan direktur artistik Dion Nataraja. Sandikala Ensemble adalah sebuah grup dengan format yang banyak menggunakan instrumen gamelan. Dion Nataraja, komponis dan direktur artistik SE yang saat ini sedang menyelesaikan program doktoralnya di University of California, menawarkan konsep yang lebih dalam pada improvisasi gamelan dan jazz.

Baca Juga: Sebulan Lagi, Pameran Otomotif Kolaborasi Konser Musik

SE tidak sekadar mencampurkan instrumen gamelan dan instrumen lain yang biasa digunakan dalam jazz, melainkan mencari titik temu yang lebih dalam misalnya mengeksplorasi konsep pathetan dalam gamelan ke improvisasi yang lebih bebas. Dalam kesempatan di Jazz Buzz ini, SE berkesempatan untuk berkolaborasi bersama musisi senior Sri Hanuraga dalam karya Hyperkembangan III dan Improvisation I.

Selanjutnya adalah Filipus Cahyadi Project (FCP) yang merupakan grup dengan format kuintet. Sebagai direktur artistik dari FCP, Filipus Cahyadi menggunakan konsep pola hitungan ganjil di dalam komposisinya. Kuintet ini menghadirkan Restha Wirananda (piano), Arini Kumara (selo), Kuba Skowronski (flute & tenor saksofon), Ferdinand Chandra (kontrabas & elektrik bas), Filipus Cahyadi (drum) dan musisi senior Indra Perkasa yang akan berkolaborasi dengan FCP.

Terakhir ada Guernica Quartet (GQ) yang menjadi musisi penutup Salihara Jazz Buzz 2023. Guernica Quartet merupakan grup yang merepresentasikan karyanya lewat pencampuran berbagai genre musik dan instrumental yang beragam. Mereka mencoba mengeksplorasi suara dan berbagai jenis musik lain seperti musik tradisional Jepang, India, musik-musik Timur Tengah dan musik Armenia serta sequencer yang menyuarakan elemen suara-suara 'etnis'. Dalam penampilan kali ini, Guernica Quartet juga akan berkolaborasi bersama musisi jazz senior Adra Karim.

361