Home Olahraga Polri Akui Manajemen Risiko Pengamanan di GBK Belum Maksimal

Polri Akui Manajemen Risiko Pengamanan di GBK Belum Maksimal

Jakarta, Gatra.com - Asisten Kapolri bidang Operasi (Asops) Irjen Agung Setya Imam Effendi menyebut bahwa manajemen risiko terkait pengamanan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) masih belum maksimal.

Irjen Agung menyampaikan saat memaparkan kegiatan Kursus Manajemen Pengamanan Stadion GBK yang digelar Polri selama 9 hari. Data tersebut ditemukan berdasarkan hasil simulasi pengamanan yang dilakukan selama kursus simulasi pengamanan di Stadion GBK.

“Kemudian manajemen resiko belum dilakukan maksimal oleh pengelola,” ujar Agung dalam acara Penutupan Kursus Manajemen Pengamanan Stadion di Aula Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Rabu (1/2).

Baca Juga: Kapolri Segera Keluarkan Perkap Pengamanan Pertandingan Sepak Bola

Selain itu, Agung menyebut, hasil dari simulasi pengamanan terkait proteksi ancaman. Kawasan Stadion GBK dekat dengan dua objek vital yakni Gedung DPR, perkantoran pemerintah, dan pusat perbelanjaan. Dari hasil simulasi juga diketahui Stadion GBK memiliki pintu masuk cukup banyak.

“Pada akses stadion yaitu 94 pintu kecil untuk orang dan 20 akses jalan raya menuju ke Stadion Utama Gelora Bung Karno,” imbuhnya.

Menurutnya, tak hanya melakukan simulasi kegiatan pengamanan di Stadion GBK, pada hari kelima tanggal (29/1) seluruh tim meninjau kesiapan Polres Bekasi dalam rangka kegiatan pengamanan pertandingan sepak bola antara Persija dan Perikabo di stadion Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi.

Selain itu, para peserta kursus juga melakukan diskusi berbagai masalah tentang pengamanan serta fasilitas dan kelengkapan stadion yang digunakan dalam pertandingan sepak bola.

Mereka juga mempelajari kejadian masa lalu melalui pemutaran video kerusuhan suporter pada pertandingan sepak bola di Skotlandia.

“Dengan hasil diskusi dapat disimpulkan, bahwa yang pertama perlu penyiapan jalur exit bagi penonton yang akan keluar lapangan jika sewaktu-waktu terjadi kerusuhan. Yang kedua perlu diadakan fasilitas kesehatan dan pemadam kebakaran,” ucap Asops.

Baca Juga: Sepak Bola di Masa Wabah, Operator Siap Setop Lagi Kompetisi

“Yang ketiga bila terjadi perubahan dari situasi hijau dan kuning ke situasi merah, pengamanan di zona satu oleh senior security officer dengan kendali teknis oleh kepolisian, dan jika di zona dua sepenuhnya oleh aparat Kepolisian,” imbuhnya.

Diketahui, Kursus Manajemen Pengamanan Stadion atau Stadium Security Management Course terkait pengamanan di setiap kompetisi sepak bola digelar 25 Januari sampai 2 Februari 2023 di Hotel Century Park, Jakarta Pusat.

Peserta kursus terdiri dari 66 orang yang terdiri dari 34 Kepala Biro Operasional (Karoops) di polda jajaran, 22 orang dari Satuan Kerja Mabes Polri, dan 10 lainnya dari kementerian/lembaga terkait.

Kursus tersebut mendatangkan sejumlah pengajar profesional dari Conventry University, Inggris.

210