Home Ekonomi Sukuk CIMB Niaga Finance Oversubscribed 4,6 Kali

Sukuk CIMB Niaga Finance Oversubscribed 4,6 Kali

Jakarta, Gatra.com– PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) berhasil menerima permintaan berlebih (oversubscribed) sebanyak 4,6 kali dari Penawaran Umum Sukuk Wakalah Bi Al- Istitsmar I CIMB Niaga Auto Finance Tahun 2023. Dari penawaran tersebut, Perseroan mampu mendapatkan permintaan atas sukuk dengan total dana sebesar Rp4,6 triliun.

Pencapaian itu melebihi dari kebutuhan atas sukuk hanya sebesar Rp1triliun, dengan komposisi terdiri dari 2 seri, yaitu Seri A dengan nilai sebesar Rp700 miliar dan Seri B dengan nilai sebesar Rp300 miliar.

"CIMB Niaga Finance mengapresiasi minat para investor yang secara tidak langsung turut mendukung pertumbuhan keberlanjutan industri otomotif dan pembiayaan nasional yang menjadi pendorong pertumbuhan (growth engine) perekonomian nasional,” ujar Presiden Direktur CIMB Niaga Finance, Ristiawan Suherman dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/2).

Baca juga: Inflasi Januari 2023 Menurun

Ristiawan mengatakan bahwa kelebihan permintaan tersebut menunjukkan sukuk ini merupakan produk investasi yang inovatif di mata para investor. Serta menandakan tingginya kepercayaan investor terhadap kinerja CIMB Niaga Finance yang tetap tumbuh positif di tengah masa transisi pandemi Covid-19.

Keberhasilan dalam mendapatkan permintaan yang melebihi target awal sukuk ini didukung oleh PT CIMB Niaga Sekuritas (CNS) dan PT Mandiri Sekuritas (Mansek) sebagai Joint Lead Underwriter(JLU).

Disamping itu, sukuk ini juga mencatat rekor baru sebagai sukuk dengan akad Wakalah Bi Al-Istitsmar yang pertama di Indonesia dan juga dibantu oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai Wali Amanat. “Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum sukuk ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan dipergunakan sebagai penyertaan modal kerja pada kegiatan usaha pembiayaan Syariah untuk kendaraan," jelasnya.

Menurut Ristiawan, perseroan akan menyalurkan pembiayaan kendaraan kepada nasabah Perseroan dengan akad murabahah. Selain itu, lanjut dia, dana yang terhimpun dari penawaran ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan Perseroan pada tahun 2023 turut melanjutkan tren positif perseroan yang selalu tumbuh positif baik dari kinerja aset maupun pendapatan dan keuntungan selama 3 tahun terakhir.

Baca juga: Peris.ai, cybersecurity as a service startup, Raih Pendanaan dipimpin East Ventures

Secara kinerja, pada tahun 2022 (FY2022), CIMB Niaga Finance berhasil mencatat perolehan laba sebelum pajak (unaudited) atau profit before tax (PBT) sebesar Rp420 miliar atau tumbuh 35,86% dibanding tahun 2021 (FY2021) yang sebesar Rp309 miliar. Kinerja tersebut didukung oleh kenaikan pembiayaan baru hingga akhir tahun 2022 yang mencapai Rp7,9 triliun atau tumbuh signifikan sebesar3 8,82% dibanding total pembiayaan pada tahun 2021 sebesar Rp5,7 triliun.

Dengan pertumbuhan pembiayaan baru tersebut, maka total aset kelolaan CIMB Niaga Finance mencapai Rp 9,2 triliun atau tumbuh sebesar 31,33% dari tahun 2021 yang sebesar Rp7,0 triliun. Rasio-rasio keuangan lainnya juga terjaga dengan baik, di mana pada tahun 2022, Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) Perseroan masing-masing tercatat sebesar 6,68% dan 19,93%.

79