Home Ekonomi Digitalisasi Bank Mandiri Ciptakan Efisiensi Rp15 Triliun

Digitalisasi Bank Mandiri Ciptakan Efisiensi Rp15 Triliun

Jakarta, Gatra.com - Menteri BUMN Erick Thohir mengaku gembira lantaran program digitalisasi BUMN, terutama pada bank-bank milik negara (himbara) telah berhasil menciptakan efisiensi. Salah satunya adalah pencapaian Bank Mandiri yang menorehkan efisiensi biaya senilai Rp15 triliun lewat digitalisasi.

Keberhasilan efisiensi Bank Mandiri, kata Erick, ditopang oleh aplikasi Livin' Mandiri yang digemari golongan muda.

"Apalagi kita juga dorong Livin' bekerja sama untuk pariwisata yang mana kita punya InJourney (holding pariwisata), ada bandara, hotel, Sarinah, ini ekosistem yang besar," kata Erick dalam keterangan tertulis yang diterima Gatra.com, Jumat (3/2).

Baca Juga: Ombudsman: 95% Laporan Masyarakat terhadap Bappebti Terkait Investasi Bodong

Superapps Livin' Mandiri dikembangkan dengan target utama mendukung industri pariwisata di Indonesia. Caranya, Livin' Mandiri didorong sebagai ekosistem pembayaran yang menghubungkan kepentingan ekosistem pemerintah supaya end-to-end bisnis pariwisata jadi lebih mudah.

Ekosistem itu lantas disinergikan dengan InJourney selaku Holding BUMN Pariwisata. Erick mengenang, digitalisasi himbara digenjot setelah dirinya bertemu dengan seseorang di pesawat pada awal 2020. Saat itu, mereka membicarakan bagaimana bank-bank swasta saat itu mendorong digitalisasi.

Usai pertemuan itu, Erick pun memanggil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Darmawan Junaidi untuk membicarakan proses digitalisasi di himbara. Ia menyebut akselerasi digitalisasi merupakan hal yang penting mengingat tugas besar himbara dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang mencapai 92% dari total penyaluran KUR.

"Kalau tidak melakukan perubahan, sedangkan KUR-nya 92 persen, ini bahaya. Artinya akhirnya bebannya jadi mahal. Tapi tadi disampaikan alhamdulillah pertumbuhan (Mandiri) masih 14,9 persen, itu dua persen di atas yang lainnya," ucap Erick.

Baca Juga: Impor Melulu, Erick Thohir Gaet Frisian Flag Investasi Industri Susu di Indonesia

Erick mengingatkan sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia terletak pada dua hal utama, yakni konsumsi domestik dan invetasi, baik melalui hilirisasi sumber daya alam atau industrialisasi pangan. BUMN, ucap Erick, berkomitmen membantu pemerintah yang menargetkan investasi masuk sebesar Rp1.400 triliun.

"Kalau dari project BUMN sendiri tahun ini Rp127 triliun. Ini bukan dari bursa. Kalau bursa lain lagi, entah dari aksi korporasi dan lain-lain. Kita juga mendorong program-program buku biru investasi di BUMN secara transparan. Salah satu yang ditonjolkan Bank Mandiri ada investasi dari private sektor," kata Erick.

Selain Bank Mandiri yang difokuskan untuk perkotaan, digitaliasi juga dilakukan pada bank plat merah lainnya yang menyasar segmentasi berbeda. PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), misalnya, menggenjot digitalisasi untuk ranah pedesaan.

85