Home Pendidikan Terima Sekjen ASEAN, Menko Muhadjir Bahas 5 Pilar Sosial Budaya

Terima Sekjen ASEAN, Menko Muhadjir Bahas 5 Pilar Sosial Budaya

Jakarta, Gatra.com- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menerima kunjungan kehormatan Sekretaris Jenderal ASEAN periode 2023-2027 Kao Kim Hourn, di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, pada Senin (6/2).

Ikut mendamping Sekretaris Jenderal ASEAN antara lain, Deputi Sekjen ASEAN for ASEAN Socio-Cultural Community Ekkaphab Phanthavong, Direktur Human Development Directorate Rodora T. Babaran, Ketua ASCC Monitoring Division, ASEC Coordinator for ASCC Council and SOCA Benjamin Loh, dan Senior Officer of Executive Support Division Akmal Aji.

Muhadjir selaku Ketua Pilar Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community / ASCC) menyampaikan, pertemuan tersebut merupakan momen perkenalan Sekretaris Jenderal ASEAN Periode 2023-2027 beserta jajarannya, sekaligus membahas rancangan program kerja ASEAN di pilar sosial budaya pada sidang tahunan yang akan diselenggarakan pada bulan Mei dan September mendatang.

Ada 5 isu penting yang akan diangkat dari pilar sosial budaya, antara lain, pertama, pendirian ASEAN Coordinating Centre for Transboundary Haze Pollution Control (ACCTHPC), yang bertujuan untuk memfasilitasi kerja sama dan koordinasi ASEAN dalam mengatasi dampak kebakaran hutan dan lahan termasuk kabut asap lintas batas.

Kedua, pembentukan ASEAN Public Health Emergency Fund, bertujuan untuk memperluas cakupan situasi darurat kesehatan di ASEAN yang dapat dibiayai melalui ASEAN Covid-19 Response Fund;

Ketiga, pembentukan ASEAN Village Network bertujuan mendukung percepatan pembangunan sosial dan ekonomi yang inklusif dan pencapaian kesejahteraan di kawasan.

Keempat, penyusunan ASEAN Guiding Document on the Implementation of the ASEAN Declaration on Promoting Competitiveness, Resilience, and Agility of Workers for the Future of Work.

Dokumen panduan ini merupakan peta strategi menuju kaum pekerja ASEAN yang lebih kompetitif, tangguh, dan adaptif di tengah potensi disrupsi dunia kerja di masa depan, terutama pasca Pandemi COVID-19, guna lebih mendukung pertumbuhan ekonomi di negara ASEAN;

Kelima, penyusunan ASEAN Guideline on Protection of Migrant Workers in Crisis Situations dalam rangka memberikan perlindungan pekerja migran dan keluarganya dalam situasi krisis. Guideline ini mencakup antara lain, penguatan ketahanan pekerja migran, pengembangan akses informasi pekerja migran, jaminan sosial untuk pekerja migran, dan pendidikan untuk anak pekerja migran.

"Intinya posisi saya sebagai koordinator dari ASEAN Socio-Cultural Community akan men-support tugas-tugas Sekretaris Jenderal," ujar Muhadjir

147