Home Politik Soal Pertemuan Cak Imin-Airlangga, Gerindra: Kami Sangat Mengerti

Soal Pertemuan Cak Imin-Airlangga, Gerindra: Kami Sangat Mengerti

Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto di Istora Senayan, pada hari ini, Jumat (10/2).

Politisi Partai Gerindra Ahmad Riza Patria tidak mempermasalahkan adanya pertemuan antara kedua pimpinan partai politik tersebut.

Ahmad Riza menilai pihaknya telah bersepakat dengan PKB untuk terus menjalin silaturahmi dan meningkatkan hubungan baik dengan semua koalisi partai politik. Baik Gerindra maupun PKB juga telah sepakat untuk terus memperluas koalisi keduanya, yakni Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dengan partai politik lain.

"Intinya, kami sangat mengerti, memahami apabila PKB bertemu dengan partai lain, atau partai lain mendatangi Partai PKB. Begitu juga, Partai Gerindra bertemu dengan partai lain atau partai lain menemui Partai Gerindra, saya kira itu sudah kesepakatan kedua partai," ujar Ahmad Riza Patria, dalam acara diskusi virtual Polemik: Tarik-Menarik Safari Politik, Jumat (10/2).

Riza pun menyebut bahwa partainya dengan PKB telah saling mengerti dengan adanya komunikasi dengan partai politik lain. Bahkan, menurutnya, hal itu justru semakin baik untuk dapat memperluas koalisi yang saat ini menaungi kedua partai tersebut.

"Nanti kita lihat di ujung, apakah dengan partai lain kita bisa bekerja sama di satu ruang tersendiri, atau kita bekerja di masing-masing ruang," kata Ahmad Riza.

Ia meyakini bahwa semua partai politik yang ada dan berkembang di Indonesia memiliki tujuan yang sama-sama baik, yakni demi kepentingan bangsa dan negara, serta untuk memastikan terealisasinya masyarakat yang adil dan makmur.

"Jadi, apapun partai politik, punya tugas, punya tujuan yang baik, tidak semata-mata merebut kekuasaan, mencari kursi di DPR RI, DPRD, dan seterusnya, tapi ada tujuan utama, yaitu membangun bangsa dan negara yang lebih baik," ujar Ahmad Riza Patria.

177