Home Lingkungan Database Energi Diharapkan Bantu Transisi Energi Terbarukan di Indonesia

Database Energi Diharapkan Bantu Transisi Energi Terbarukan di Indonesia

Jakarta, Gatra.com - Dewan Energi Nasional (DEN) meluncurkan platform Sistem Perencanaan dan Pemantauan Energi Pusat dan Daerah (SPEND) yang bertujuan untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi perencanaan energi.

Sekretaris Jenderal DEN, Djoko Siswanto, mengatakan bahwa kehadiran SPEND dapat membantu upaya transisi energi di Indonesia.

"Platform SPEND yang dibangun diharapkan mampu menjawab digitalisasi di bidang energi. Ini sebagai upaya mendorong transisi energi agar DEN bisa menyediakan data supply-demand dan potensi energi daerah," ujarnya dalam peluncuran SPEND yang digelar secara daring, Selasa (14/2).

Upaya menuju transisi energi sesuai dengan revisi kebijakan energi nasional yang berfokus pada upaya energi terbarukan. 

Baca Juga: DEN Ungkap Komitmen Indonesia soal Perubahan Iklim di Energi

Sebelumnya, kata Djoko DEN menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait termasuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang membahas Peta Jalan Transisi Energi Menuju Net Zero Emission di tahun 2060 atau lebih cepat.

Upaya ini merupakan salah satu dari 16 Program Kerja DEN 2021-2025 sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 258.K/HK.02/MEM/2021. Hasilnya, terdapat bahan masukan terkait pembaruan pelaksanaan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) sebagai upaya memenuhi mandat Paris Agreement.

"Diarahkan, anggaran DEN 10% untuk mendapatkan data potensi energi daerah. Salah satunya diwujudkan melalui SPEND, untuk wadah penyediaan data daerah," lanjutnya.

Wakil Direktur Kantor Lingkungan Hidup United States Agency for International Development (USAID) Indonesia, Mark Newton, mengatakan pihaknya akan terus mendukung upaya transisi energi di Indonesia. Melalui SPEND, ia berharap kebijakan energi terbarukan bisa dihasilkan.

"Platform ini akan membantu pembuat kebijakan untuk merancang intervensi yang lebih strategis dalam mengatasi tantangan energi terbarukan di daerah," jelasnya.

Sebagai salah satu stakeholder, Mark mengatakan lembaga USAID akan terus mendorong terwujudnya transisi energi di Indonesia. Ini terbukti dengan bentuk dukungan yang diberikan pihaknya hingga US$ 2 miliar untuk investasi energi terbarukan di Indonesia dalam enam tahun terakhir.

"Dukungan USAID merupakan bagian komitmen untuk meningkatkan tata kelola sektor energi dan mendukung Indonesia untuk transisi energi," ucapnya.

Data di SPEND nantinya bisa digunakan untuk menjadi salah satu jawaban atas masalah energi di Indonesia. Data yang ditampilkan meliputi target penyediaan energi primer pada tahun 2025, konsumsi energi per kapita, peningkatan rasio elektrifikasi, konsumsi listrik per kapita, hingga target capaian energi terbarukan sebesar 23% pada 2025, serta 31% pada 2050.

121