Home Internasional Korban Tewas 47.000 Orang Pasca Gempa Baru Hantam Perbatasan Turki-Suriah

Korban Tewas 47.000 Orang Pasca Gempa Baru Hantam Perbatasan Turki-Suriah

Antakya, Gatra.com - Enam orang tewas dalam gempa bumi yang melanda wilayah perbatasan Turki dan Suriah, pada Senin (20/2). CNN Turk melaporkan bahwa dua minggu setelah gempa yang lebih besar menewaskan lebih dari 47.000 orang dan merusak atau menghancurkan ratusan ribu rumah, ada penambahan jumlah korban meninggal dunia.

Gempa kali ini berkekuatan 6,4, berpusat di dekat kota Antakya di Turki selatan dan terasa di Suriah, Mesir, dan Lebanon. Gempa mengguncang di kedalaman 10 kilometer (6,2 mil), kata Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC).

CNN Turk memperlihatkan tim penyelamat menaiki tangga untuk memasuki salah satu gedung tempat beberapa orang terjebak, setelah gempa terbaru.

Dikatakan bahwa gempa melanda saat orang-orang berada di gedung yang sudah rusak, untuk mengambil harta benda sebelum dihancurkan.

Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengatakan ada 294 orang terluka dalam gempa Senin malam, dengan 18 orang terluka parah dan dibawa ke rumah sakit di Adana dan Dortyol.

Baca JugaGempa kembali Guncang Perbatasan Turki - Suriah: Tiga Tewas, Lebih 340 Terluka

“Pasien dievakuasi dari beberapa fasilitas kesehatan yang masih beroperasi setelah gempa besar dua minggu lalu, karena retakan muncul di gedung,” kata Koca di Twitter.

Di Samandag, di mana Badan Penanggulangan Bencana dan Darurat AFAD negara itu melaporkan adanya satu orang tewas pada Senin. Penduduk mengatakan lebih banyak bangunan runtuh namun sebagian besar diantaranya telah melarikan diri setelah gempa bumi dua pekan lalu. Gundukan puing dan perabot yang dibuang berjejer di jalan-jalan yang gelap dan terbengkalai.

“Korban tewas akibat gempa dua minggu lalu naik menjadi 41.156 di Turki, kata AFAD pada Senin. Diperkirakan akan meningkat lebih jauh, dengan 385.000 apartemen diketahui telah hancur atau rusak parah, dan banyak orang masih hilang.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pekerjaan konstruksi di hampir 200.000 apartemen di 11 provinsi yang dilanda gempa di Turki akan dimulai bulan depan.

“Total bantuan kemanusiaan AS untuk mendukung respons gempa di Turki dan Suriah telah mencapai US$185 juta,” kata Departemen Luar Negeri AS.

“Di antara yang selamat dari gempa bumi adalah sekitar 356.000 wanita hamil yang sangat membutuhkan akses ke layanan kesehatan,” kata badan kesehatan seksual dan reproduksi PBB.

Baca Juga: Korban Gempa Turki-Suriah Melebihi 45.000 Orang Tewas

Mereka termasuk 226.000 wanita di Turki dan 130.000 di Suriah. Sekitar 38.800 di antaranya akan melahirkan bulan depan. Banyak dari mereka berlindung di kamp karena terkena suhu beku, dan berjuang untuk mendapatkan makanan atau air bersih.

Bantuan Suriah

Di Suriah, negara yang sudah hancur lebih dari satu dekade akibat perang saudara, sebagian besar korban jiwa terjadi di barat laut.  PBB mengatakan 4.525 orang tewas. Daerah tersebut dikendalikan oleh kelompok oposisi yang berperang dengan pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad, sehingga mempersulit upaya bantuan.

Pejabat Suriah mengatakan 1.414 orang tewas di daerah-daerah di bawah kendali pemerintah Assad.

Badan amal medis Medecins Sans Frontieres (MSF) mengatakan konvoi 14 truknya telah memasuki Suriah barat laut dari Turki pada Minggu, untuk membantu operasi penyelamatan.

Program Pangan Dunia juga telah menekan pihak berwenang di wilayah itu untuk berhenti memblokir akses bantuan dari wilayah yang dikuasai pemerintah Suriah.

“Pada Senin pagi, ada 197 truk bermuatan bantuan kemanusiaan PBB telah memasuki Suriah barat laut, melalui dua penyeberangan perbatasan,” kata juru bicara Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB.

Ribuan pengungsi Suriah di Turki telah kembali ke rumah mereka di Suriah barat laut, dan menghubungi kerabat yang terkena dampak kehancuran.

Di perbatasan Cilvegozu Turki, ratusan warga Suriah berbaris mulai Senin pagi untuk dapat menyeberang.

Baca Juga: BNPB: Ada 27 WNI di Suriah akan Dipulangkan Pasca Gempa Turki-Suriah

Mustafa Hannan, yang mengantar istrinya yang sedang hamil dan putranya yang berusia 3 tahun, mengatakan dia melihat sekitar 350 orang masih menunggu antrian.

Tukang listrik mobil berusia 27 tahun itu mengatakan keluarganya akan pergi selama beberapa bulan setelah rumah mereka di Antakya runtuh, dan menagih janji pihak berwenang yang memungkinkan mereka menghabiskan waktu hingga tinggal enam bulan di Suriah, tanpa kehilangan kesempatan untuk kembali ke Turki.

"Saya khawatir mereka tidak akan diizinkan kembali," katanya. 

“Kita sudah terpisah dari bangsa kita. Apakah kita akan dipisahkan dari keluarga kita sekarang juga? Jika saya membangun kembali di sini tetapi mereka tidak dapat kembali, hidup saya akan sia-sia,” katanya.

211