Home Sumbagteng Bangunan Hotel Kemah-kemah Terlalu Rapat, Zamzami: Kekeliruan Perencanaan

Bangunan Hotel Kemah-kemah Terlalu Rapat, Zamzami: Kekeliruan Perencanaan

Batang Hari, Gatra.com - Pembangunan glamour camping (Glamping) atau hotel kemah-kemah, tahap pertama dalam kawasan Tahura Sultan Thaha Syaifuddin, sebanyak Lima unit telah rampung.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Batang Hari, Jambi, Zamzami berujar terjadi kekeliruan perencanaan. Akibatnya, glamping yang berada di atas bukit di bikin kontraktor terlalu rapat.

"Dia (konsultan) lah yang merancang bangunan, disitu letak kekeliruan perencanaan awal, kenapa langsung dirapatkan. Itu termasuk dalam kekeliruan perencanaan, terlalu rapat," ucap Zamzami dikonfirmasi Gatra.com, Rabu (1/3).

Melihat kondisi tiga unit glamping terlalu rapat, Zamzami akhirnya minta kontraktor menggeser lokasi awal untuk dua unit glamping. Hal ini dilakukan agar ada jarak antara bangunan satu dengan bangunan lainnya.

"Kalau kami geser yang tiga itu, membongkar yang sudah ada," ujarnya.

Menurut dia, perencanaan tahap awal bisa berubah dengan situasi dan kondisi. Kadang kala terkendala dengan pendanaan. Pemkab daerah ini berharap bantuan dari investor lancar.

"Tapi kan itu harapan, tidak semua yang kita harapkan sesuai dengan keinginan kita. Tapi kita berusaha semaksimal mungkin apa yang kita rencanakan bisa terealisasi," katanya.

Dalam tahap perencanaan glamping, kata Zamzami, perkiraan awal pembangunan sebanyak 50 unit langsung. Namun duit bantuan PT. Prakarsa Betung Meruo Senami Jambi (PBMSJ) tak cukup.

Penentuan kontraktor pembangunan glamping tahap pertama berdasarkan usulan Dinas Lingkungan Hidup. Kalau pihak PT. PBMSJ setuju dengan usulan tersebut, pihak kontraktor bisa melaksanakan pekerjaan.

"Kita mengajukan nama (Kontraktor), nanti mereka (PT. PBMSJ) yang menentukan. Kalau mereka setuju, maka kontraktor langsung bekerja," katanya.

Kini, proses pembangunan glamping tahap kedua sebanyak Enam unit tengah berlangsung. Zamzami bilang pihaknya akan terus melakukan pengawasan sesuai perencanaan.

"Kami punya petugas di sana yang mengawasi supaya tak lari lagi dari konsep awal," ucapnya.

Zamzami merinci bentuk bangunan glamping Enam unit berbeda dengan glamping Lima unit. Enam unit glamping beratap terpal dengan pondasi batu bata.

"Objeknya agak banyak yang sekarang. Diantara bikin jalan setapak antara glamping, buat Musala, pos jaga dan menara air sumur gali," katanya.

Akses jalan menuju lokasi glamping, kata dia rencananya bakal diperbaiki menggunakan APBD Batang Hari tahun ini. Sehingga perjalanan masyarakat yang akan mengunjungi objek wisata alam itu bisa lancar.

"Insya Allah tahun ini Jalan Sridadi sampai Tahura akan diperbaiki menggunakan dana APBD," katanya.

Pengunjung Nanti bakal menikmati fasilitas glamping berupa tempat tidur beserta kasur dan bantal, kipas angin dan kamar mandi. Launching glamping akan dilakukan setelah pembangunan tahap dua selesai.

"Insya Allah sehabis lebaran. Kita lihat situasi dan kondisi, kalau sudah memungkinkan saya minta izin dengan Pak Bupati," ucapnya.

Mengingat lokasi glamping dalam kawasan Tahura, kata Zamzam, pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan Kementerian LHK. Pengunjung tak perlu khawatir soal penerangan jalan maupun dalam glamping.

"Sistem penerangan jalan masuk menuju glamping pakai tenaga Surya. Kalau penerbangan dalam glamping pakai genset yang bisa menerangi 11 unit," katanya.

1000