Pyongyang, Gatra.com - Kementerian luar negeri Korea Utara meminta PBB untuk mendesak penghentian latihan militer bersama oleh Seoul dan Washington.
“Latihan dan retorika dari sekutu telah mendorong ketegangan ke tingkat yang sangat berbahaya," kata Wakil Menteri Luar Negeri Kim Son Gyong, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Berita Pusat Korea, dikutiup AFP Minggu (5/3).
“PBB dan masyarakat internasional harus mendesak AS dan Korea Selatan untuk segera menghentikan pernyataan provokatif dan latihan militer bersama mereka,” katanya.
Pernyataan itu muncul setelah para pejabat dari Seoul dan Washington mengumumkan pada hari Jumat jika lebih dari 10 hari berlangsungnya latihan militer berskala besar mulai 13 hingga 23 Maret.
Baca Juga: Korea Selatan dan AS Latihan Militer di Tengah Uji Coba Rudal Korut
Amerika Serikat dan Korea Selatan mengatakan latihan itu bersifat defensif, tetapi Pyongyang melihatnya sebagai latihan untuk invasi.
Seoul dan Washington juga melakukan latihan udara gabungan dengan pesawat pembom jarak jauh AS dan pesawat tempur Korea Selatan pada hari Jumat. Ini gambaran terbaru dari rangkaian pelatihan bersama mereka dalam beberapa pekan terakhir.
Baca Juga: Korsel dan AS Tetap Lakukan Latihan Militer, Korut Meradang
"Tindakan tidak bertanggung jawab sekutu hanya akan membawa situasi regional ke fase yang sangat kritis dan tidak terkendali," Kim memperingatkan.
Korea Utara pada hari Sabtu menyalahkan Washington atas apa yang disebutnya runtuhnya sistem kontrol senjata internasional, dan mengatakan senjata nuklir Pyongyang adalah "cara paling tepat" untuk memastikan keseimbangan kekuatan di wilayah tersebut.
