Home Pendidikan Malaysia Masih Jadi Negara Favorit Pelajar Indonesia Melanjutkan Kuliah

Malaysia Masih Jadi Negara Favorit Pelajar Indonesia Melanjutkan Kuliah

Jakarta, Gatra.com - Malaysia masih menjadi salah satu negara destinasi favorit mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi. Hal ini ditunjukkan dari meningkatnya tren mahasiswa Indonesia masuk ke berbagai universitas di negeri jiran tersebut.

Board of Director Education Malaysia Global Service (Emgs), Dzariman bin Ibrahim mengatakan, Malaysia sebagai destinasi pilihan perguruan tinggi juga memiliki sejumlah keunggulan seperti biaya kuliah yang relatif terjangkau serta biaya hidup yang murah.

"Banyak calon mahasiswa yang ingin belajar ke Inggris, tapi tidak semuanya mampu karena biayanya cukup tinggi. Di Malaysia, dengan biaya yang murah bisa melanjutkan ke perguruan tinggi," kata Dzariman dalam keterangannya di Pameran Pendidikan di Jakarta, Minggu (5/3).

Selain itu, calon mahasiswa yang berkuliah di Malaysia juga berkesempatan mendapatkan jaringan internasional. Sebab, saat ini sudah terdapat setidaknya 131.255 pelajar asing yang belajar di Malaysia.

"Kami juga membuka beasiswa yang biasanya disediakan oleh masing-masing perguruan tinggi di website mereka. Ada dua jenis beasiswa, yaitu beasiswa penuh (full-scholarship) atau beasiswa tidak penuh (partial-scholarship)," tutur Dzariman.

Keunggulan lainnya juga disampaikan Komitmen pemerintah Malaysia menjadi hub pengetahuan dan bakat, membuka kesempatan bagi pelajar maupun dosen Indonesia untuuk mengembangkan kemampuan dan bakat akademiknya di Negeri Jiran.

"Saat ini ada lebih dari 10 ribu pelajar Indonesia di Malaysia. Malaysia dipilih karena biayanya relatif murah. Untuk perguruan tinggi negeri sekitar Rp15 juta (per semester), perguruan tinggi swasta Rp30 juta, dan perguruan tinggi internasional Rp50 juta," terang Megat.

Selain itu, Senior Director Communication & Branding Division, Puan Rahimah Ibrahim, menuturkan ada beberapa hal yang membuat Malaysia masih jadi pilihan mayoritas mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi.

Salah satunya, karena ada kedekatan kultur antara Malaysia dan Indonesia. Sehingga, mahasiswa yang datang pun akan lebih mudah beradaptasi.

"Budaya Indonesia dan Malaysia juga dekat, termasuk dari segi bahasa. Keamanan sangat baik. Halal. Kami negara Islam, ke manapun pergi tidak perlu tanya makanan halal atau tidak. Warga Malaysia juga sangat ramah," jelas Rahimah.

Regional Manager EMGS, Megat Mohd Samsul bin Megat Ismail menambahkan, tren peningkatan tersebut ditunjukkan dari angka mahasiswa yang mengajukan permohonan baru kepada kampus-kampus di Malaysia yang kembali menunjukan penambahan. 

"Tahun 2023 ini ada sebanyak 3.000 permohonan baru. Keilmuan yang dituju paling banyak diminati itu ada IT, Engineering, Bisnis, dan keperawatan," beber Megat

Ia juga menyebut, sejatinya tren tersebut sempat turun di masa pandemi. Jika di tahun-tahun sebelum pandemi angka permohonan baru dari mahasiswa Indonesia konsisten di angka 3.000 per tahun, di era pandemi angka tersebut sempat turun menjadi 2.000 permohonan.

517