Home Internasional Rusia Menyerang kota Ukraina, Pertempuran Berkecamuk di Bakhmut

Rusia Menyerang kota Ukraina, Pertempuran Berkecamuk di Bakhmut

Kiev, Gatra.com - Pertempuran berkecamuk di kota Bakhmut timur yang diperebutkan antara Ukraina melawan Rusia. Gubernur kawasan itu melaporkan, pihak Rusia menghancurkan rumah-rumah dan menewaskan satu orang di provinsi Kharkiv, Ukraina utara.

The Associated Press, Minggu (5/3) melaporkan, kota Kupiansk berjarak sekitar 30 kilometer (18 mil) dari perbatasan Rusia --wilayah itu sering diserang meskipun pasukan darat Rusia menarik diri dari daerah itu hampir enam bulan lalu. Gubernur Oleh Syniehubov mengatakan setidaknya lima rumah diratakan dalam serangan terbaru yang menewaskan seorang pria berusia 65 tahun.

“Dua warga sipil tewas dalam beberapa hari terakhir di Bakhmut,” kata Gubernur provinsi Donetsk Pavlo Kyrylenko. Pasukan Rusia menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mencoba merebut kota itu sebagai bagian dari serangan mereka di Ukraina timur, dan daerah itu menjadi saksi beberapa pertempuran darat paling berdarah dalam perang tersebut.

Menurut pejabat intelijen militer Inggris dan analis Barat lainnya, dalam beberapa hari terakhir, tim Ukraina menghancurkan dua jembatan utama di luar Bakhmut, termasuk satu yang menghubungkannya ke kota terdekat Chasiv Yar, di sepanjang rute pasokan terakhir Ukraina yang tersisa.

Baca Juga: Pertempuran Sengit di Utara Bakhmut Ukraina

Wartawan Associated Press di dekat Bakhmut pada hari Sabtu melihat jembatan ponton yang didirikan tentara Ukraina untuk membantu beberapa penduduk yang tersisa yelah mencapai desa terdekat Khromove. Belakangan, tim AP melihat setidaknya lima rumah terbakar akibat serangan di Khromove, pemukiman terdekat.

Institute for the Study of War, sebuah wadah pemikir yang berbasis di Washington, menilai minggu lalu bahwa tindakan Kyiv mungkin mengarah pada kemungkinan penarikan dari beberapa bagian kota. 

Dikatakan pasukan Ukraina dapat melakukan penarikan terbatas dan terkendali dari bagian yang sangat sulit di Bakhmut timur, sambil berusaha untuk menghambat pergerakan Rusia di sana, dan membatasi rute keluar ke barat.

Menguasai Bakhmut tidak hanya akan memberi para pejuang Rusia keuntungan medan perang yang jarang terjadi setelah berbulan-bulan mengalami kemunduran, namun juga dapat merusak jalur pasokan Ukraina dan memungkinkan pasukan Kremlin untuk terus maju menuju benteng Ukraina lainnya di provinsi Donetsk.

Kantor presiden Ukraina melaporkan, di Ukraina selatan, seorang wanita dan dua anak tewas di sebuah bangunan tempat tinggal di desa Poniativka, wilayah Kherson. Serangan artileri Rusia menghantam sebuah mobil di Burdarky, desa lain di provinsi Kharkiv, menewaskan seorang pria dan istrinya.

Baca Juga: NATO: Serangan Baru Rusia sedang Berlangsung di Bakhmut Ukraina

Korban meningkat dari serangan awal pekan ini. Layanan darurat Ukraina melaporkan hari Minggu bahwa jumlah korban tewas akibat serangan rudal Rusia yang menghantam sebuah gedung apartemen berlantai lima di Ukraina selatan pada hari Kamis, naik menjadi 13 orang.

Salah satu dari sedikit area di mana Rusia dan Ukraina telah bekerja sama selama perang adalah pengiriman biji-bijian. 

Terkait hal itu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pada hari Minggu bahwa negaranya terlibat dalam upaya intensif untuk memperpanjang kesepakatan yang memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitamnya.

Kesepakatan itu, yang ditengahi oleh PBB dan Turki pada Juli 2022 dan diperpanjang empat bulan pada November, akan berakhir 18 Maret.

Baca Juga: Wagner Rusia Klaim Ambil Alih Berkhivka Ukraina dekat Bakhmut Rusia

Dalam pidato pembukaan Konferensi PBB tentang Negara-Negara Terbelakang di Doha, Qatar, Cavusoglu mengatakan telah membahas perpanjangan lain dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Perjanjian tersebut, --juga memungkinkan Rusia untuk mengekspor makanan dan pupuk, telah membantu meredam kenaikan harga pangan global. Namun, para pejabat Rusia mengeluh bahwa pengiriman pupuk negara itu tidak difasilitasi berdasarkan perjanjian tersebut, sehingga perubahan kesepakatan itu dipertanyakan.

175