Home Nasional Indentifikasi Kepemilikan Lahan di Depo Plumpang, Menteri ATR/BPN: HGB Warga Mungkin Diberikan

Indentifikasi Kepemilikan Lahan di Depo Plumpang, Menteri ATR/BPN: HGB Warga Mungkin Diberikan

Jakarta, Gatra.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjantomenyebut bahwa lahan pemukiman warga di sekitar Depo Plumpang dimiliki oleh sejumlah pihak mulai dari Pertamina, masyarakat dan sebuah perusahaan lain (PT).

"Kemarin Kepala Kantor Tanah Jakarta Utara sudah saya perintahkan untuk ke lapangan untuk identifikasi dan mengukur mana yang punya rakyat, mana yang punya Pertamina dan mana punya PT," ujar Hadi saat ditemui usai Rakernas ATR/BPN di Hotel ShangriLa, Jakarta, Selasa (7/3).

Hadi menjelaskan, hasil dari pengukuran dan identifikasi kepemilikan itu nantinya menjadi bahan untuk Kementerian ATR/BPN mengambil keputusan ihwal hak guna bangunan (HGB) warga di wilayah sekitar depo. Ia menjanjikan pemberkasan kepemilikan lahan itu akan dilakukan dengan cepat.

"Karena rakyat juga membutuhkan kepastian," tuturnya.

Baca juga: Penjelasan Pertamina soal Terbakarnya Depo Plumpang di Jakarta Utara

Menurut Hadi, warga memungkinkan untuk menerima HGB di sekitar depo meskipun tanah tersebut milik Pertamina. Hanya saja, Hadi menegaskan bahwa wilayah tersebut harus masuk dalam zona aman sesuai peta zonasi milik Pertamina Plumpang.

Melalui konsolidasi tanah, Hadi menyebut pihaknya akan berkoordinasi dengan Pertamina terkait pemberian HGB kepada warga di atas HPL (hak pengelolaan lahan) milik Pertamina. Terutama di wilayah zona aman atau buffer zone. Namun, ia menyebut pembangunan pemukiman diutamakan berbentuk vertikal (rumah susun ke atas), alih-alih rumah tapak yang memakan banyak ruang.

"Sehingga Pertamina tidak kehilangan aset dan kekayaan, tapi masyarakat bisa menerima manfaat," imbuhnya.

Baca juga: Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara Terbakar, Sejumlah Warga Luka Bakar

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut opsi relokasi Depo Plumpang ke lahan milik Pelindo kemungkinan mulai dilakukan pada akhir 2024. Sementara pemindahan depo membutuhkan waktu sekitar dua hingga 2,5 tahun sampai rampung.

Adapun opsi lain yang bakal dilakukan, Erick menyebut Pertamina akan membuat buffer zone atau zona aman di sekitar Depo Plumpang. Pemukiman di radius 50 meter dari pagar Depo bakal direlokasi dengan alasan keamanan.

Seperti diketahui, Depo Pertamina di Plumpang mengalami kebakaran pada Jumat (3/3) lalu. Kebakaran Depo membuat sejumlah rumah warga yang berbatasan langsung dengan Depo hangus dilalap si Jago Merah hingga menelan belasan korban jiwa.

226