Home Ekonomi Tahun 2022, SMF Salurkan Pembiayaan Homestay Sebesar Rp2.750 Miliar

Tahun 2022, SMF Salurkan Pembiayaan Homestay Sebesar Rp2.750 Miliar

Jakarta, Gatra.com– Sepanjang 2022, Program Pembiayaan Homestay PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF telah bersinergi dengan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif merealisasikan penyaluran pembiayaan dengan total sebesar Rp2.750 miliar untuk di lima desa wisata yang terdiri dari 37 debitur.

Adapun sejak 2019 hingga Desember 2022, SMF telah merealisasikan Program Pembiayaan Homestay dengan total akumulasi aliran dana mencapai  Rp12.442 miliar untuk 152 homestay di 16 desa wisata binaan yang terletak di Desa Nglanggeran, Desa Samiran, Desa Kuta, Desa Pagerharjo, Desa Kemuning, Desa Mertak, Desa Sarongan, Desa Sukajaya, Desa Tamansari, Desa Bangsring, Desa Sembalun, Desa Wringin Putih, Desa Tete Batu, Desa Paputungan, Desa Palaes dan Desa Pahawang.

Selain itu Perseroan juga aktif dalam menjalankan beberapa inisiatif strategis diantaranya yaitu Program Pembiayaan Homestay dan Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh. Dalam Program Pembiayaan Homestay, merupakan sinergi SMF dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Baca juga: Dukung Sektor Pariwisata, SMF Beri Pembiayaan Homestay di 11 Desa

Terkait realisasi Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh, sepanjang tahun 2022, Perseroan dan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR telah melakukan kolaborasi merenovasi 147 rumah tidak layak huni dengan serapan anggaran mencapai Rp 10,4 miliar di 5 lokasi yaitu di Belu Nusa Tenggara Timur, Surakarta Jawa Tengah, Cirebon Jawa Barat, Mataram Nusa Tenggara Barat dan Medan Sumatera Utara.

Adapun sejak tahun 2019 hingga saat ini Perseroan telah merealisasikan program peningkatan kualitas rumah di daerah kumuh sebanyak 373 rumah di 16 lokasi dengan serapan anggaran mencapai Rp 27,6 miliar.

Rencana Kerja 2023

Terkait rencana kerja 2023, Ananta menyampaikan bawa pada tahun ini SMF akan terus konsisten dalam memperkuat peran dan fungsinya sesuai dengan perluasan mandat dari Pemerintah untuk dapat mendorong perkembangan ekosistem pembiayaan perumahan di Indonesia.

“Hal tersebut merupakan komitmen SMF sebagai katalis pembiayaan sekunder perumahan dalam mendorong terciptanya suatu ekosistem guna menyelaraskan seluruh upaya pemenuhan hunian agar dapat berjalan dengan optimal, termasuk upaya-upaya pendanaan kreatif (creative financing),” katanya.

Baca juga: Kunjungan Membludak, Tapi Okupansi Homestay Dieng Hanya 15%

Dalam upaya optimalisasi tersebut, SMF akan menjalankan beberapa langkah startegis diantaranya yaitu pertama dengan pengembangan kegiatan usaha. Kedua memperkuat pendanaan dengan menjalin kerja sama dengan lembaga dalam dan luar negeri.

Ketiga penguatan koordinasi, kolaborasi dan komunikasi dengan stakeholder ekosistem perumahan. Keempat yaitu mendukung peningkatan perekonomian nasional dengan memperkuat sinergi antar BUMN. Kelima melakukan penguatan di semua lini di internal SMF dengan tetap mengedepankan prinsip GCG.

122