Home Internasional DPR AS Menolak Undangan Zelensky Berkunjung ke Ukraina

DPR AS Menolak Undangan Zelensky Berkunjung ke Ukraina

Washington, D.C, Gatra.com - Ketua DPR Amerika Serikat Kevin McCarthy mengatakan dia tidak memiliki rencana untuk mengunjungi Ukraina, setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan undangan. 

Reuters melaporkan sebagaimana dikutip CNN pada hari Rabu (8/2).

Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Zelenskyy sebelumnya meminta McCarthy, dari partai Republik, datang ke Ukraina untuk melihat situasi secara langsung.

"Tuan McCarthy, dia harus datang ke sini untuk melihat bagaimana kami bekerja, apa yang terjadi di sini…. Kemudian setelah itu, buatlah asumsi Anda,” kata Zelenskyy dalam wawancara CNN.

Baca Juga: Kevin McCarthy dari Partai Republik Terpilih sebagai Ketua DPR AS

Selama ini, AS telah memberikan hampir US$32 miliar atau sekitar Rp 494 triliun bantuan ke Ukraina sejak pasukan Rusia menginvasi pada 24 Februari 2022, namun beberapa anggota DPR dari Republik sayap kanan menolak untuk mengirim lebih banyak bantuan.

Ditanya tentang undangan Zelenskyy, McCarthy mengatakan kepada CNN bahwa dia tidak perlu melakukan perjalanan ke luar negeri dan akan mendapatkan informasi dengan cara lain.

"Saya akan terus mendapatkan pengarahan dan lainnya, tapi saya tidak harus pergi ke Ukraina atau Kyiv untuk melihatnya," katanya kepada jaringan televisi tersebut.

Posisi McCarthy adalah bahwa dia mendukung Ukraina namun Partai Republik, yang mengambil kendali majelis pada bulan Januari, tidak akan memberikan "cek kosong" untuk bantuan AS ke Kyiv.

Baca Juga: Biden Menolak Permintaan Ukraina Kirim Jet Tempur F-16

 Undangan tersebut datang saat AS bergulat dengan defisit anggaran dan kemungkinan mencapai batas utangnya dalam beberapa bulan mendatang. Presiden Demokrat AS Joe Biden akan mengungkap proposal anggarannya pada hari Kamis.

Biden telah melakukan kunjungan mendadak ke Kyiv bulan lalu untuk menunjukkan solidaritas AS dengan Ukraina satu tahun setelah konflik dimulai, seperti yang dilakukan pejabat tinggi AS lainnya dan beberapa anggota Kongres.

57