Home Politik AHY: Anggaran Banyak Biayai Proyek Mercusuar, Tak Berdampak ke Wong Cilik

AHY: Anggaran Banyak Biayai Proyek Mercusuar, Tak Berdampak ke Wong Cilik

Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut permasalahan kondisi ekonomi di Indonesia tak hanya dipicu oleh adanya krisis global akibat perang Rusia-Ukraina. Ia menilai, persoalan ekonomi Tanah Air semakin rumit, karena keuangan negara tidak dikelola dengan baik.

AHY pun menyoroti bagaimana anggaran negara terlalu banyak dipakai untuk membiayai proyek yang dinilainya tak banyak memberikan dampak kepada rakyat kecil.

"Anggaran terlalu banyak digunakan untuk membiayai proyek-proyek mercusuar, yang tidak banyak berdampak pada kehidupan Wong Cilik, yaitu saudara-saudara kita terkategori miskin dan kurang mampu," kata AHY dalam pidatonya di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Selasa (14/3).

Baca juga: Soroti Putusan Tunda Pemilu 2024, AHY: Apa Iya Ada Plt Presiden?

AHY juga menyinggung terjadinya peningkatan nilai utang Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Ia menyampaikan, dalam 8 tahun terakhir, kenaikan utang pemerintah mencapai tiga kali lipat.

"Menurut Kementerian Keuangan, di awal 2023, angkanya mencapai 7.733 Triliun rupiah. Belum lagi, utang BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang semakin menggunung, sebesar 1.640 Triliun rupiah," ungkap Agus.

Baca juga: Soal Bacawapres Pendamping Anies, Demokrat: Itu Sepenuhnya Hak Anies

Tak hanya itu, AHY juga menyoroti rasio utang negara terhadap produk domestik bruto (PDB) yang semakin tinggi. Di mana, katanya, ada pihak-pihak yang berdalih dengan mengatakan bahwa utang Indonesia masih berada dalam rasio aman.

"Bukan itu soalnya. Kini, kita kesulitan membayar utang, karena keuangan negara juga tengah menghadapi tekanan. Sejatinya, rakyat juga yang akan menanggung utang, lewat pajak yang mereka bayar," tutur AHY.

"[Oleh] karena beban utang, ruang fiskal menjadi sangat terbatas. Tidak adil, jika akibat utang kelewat tinggi, akhirnya pemerintahan mendatang tidak leluasa membiayai kehidupan dan pembangunan nasional. Jangan menghukum pihak yang tidak bersalah," tegas AHY dalam pidatonya di hadapan ribuan kader Demokrat itu.

52