Home Hukum Ngeri! Mayat Perempuan Ditemukan di Penginapan di Sleman, Ada Bagian Tubuh Terpotong

Ngeri! Mayat Perempuan Ditemukan di Penginapan di Sleman, Ada Bagian Tubuh Terpotong

Sleman, Gatra.com - Mayat dalam kondisi termutilasi ditemukan di sebuah penginapan di Purwodadi, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (19/3).

Saat ditemukan, mayat itu dalam kondisi kaki terpotong, perut terbuka, dan beberapa bagian tubuh yang dikuliti.

Dukuh Purwodadi, Kamri, mengatakan ia mendapat laporan penemuan mayat dari penjaga penginapan. Mayat itu ditemukan karena penjaga penginapan itu curiga pada salah satu tamu yang tak terlihat sejak pagi.

Menurut Kamri, penjaga wisma itu pun mengecek kamar tamu tersebut pada Minggu malam. Kamar itu tetap sepi dan terlihat ada penghuninya.

Semakin penasaran, si penjaga itu pun masuk lewat jendela kecil di kamar. Kamar itu tak terlihat kosong. Namun saat dicek ke bagian ruang lain, si penjaga wisma itu terkejut. “Ternyata ada (mayat) di kamar mandi," kata Kamri, Senin (20/3).

Kamri pun segera menghubungi kepolisian untuk proses evakuasi. Apalagi saat ditemukan kondisi mayat sungguh mengenaskan. "Kaki kanan-kiri sudah terpotong," ujarnya.

Selain itu, kondisi tubuh yang lain, seperti perut dan bagian butuh lain, juga amat mengerikan. Mayat tersebut baru berhasil dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda DIY jelang waktu subuh.

Direktur Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Polda DIY, Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra, mengonfirmasi soal penemuan mayat ini. Korban teridentifikasi berjenis kelamin perempuan berinisial A, warga Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta.

“Kami mendapatkan informasi bahwasanya di salah satu kamar di hotel ini ditemukan wanita tidak dalam bernyawa,” katanya.

Ia menyebut, korban ditemukan Minggu jam 23.00 WIB oleh pihak manajemen hotel dan polisi datang ke TKP 15 menit setelah itu. “Saat ini masih dalam tahap penyelidikan pelaku dan motifnya. Korban sudah dibawa ke RS untuk diautopsi. Untuk lebih jelasnya, kita tunggu hasil autopsi," ujar Nuredy.

 

 

220