Hulu Sungai Tengah, Gatra.com - Prosesi terakhir Perayaan Hari Suci Nyepi di Desa Labuhan, Kecamatan Batang Alai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan, mendapat pengamanan dari TNI-Polri. Umat Hindu setempat mengucapkan terima kasih atas sinergi yang ditunjuk para personel.

Ketua PHDI (Parisadha Hindu Dharma Indonesia) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Irpani menjelaskan tahap terakhir yang harus dilalui oleh Umat Hindu setelah 24 jam menjalani Catur Brata Penyepian. Untuk memastikan peribadatan berjalan lancar, sebanyak 20 orang personel gabungan dari Kodim 1002/HST dan Polres HST diturunkan.

“Kami atas nama PHDI HST dan Umat Hindu HST menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pihak keamanan TNI-Polri yang sudah ikut menjaga rangkaian perayaan Nyepi sehingga upacara keagamaan ini bisa berjalan dengan aman, tertib dan lancar”, ucap Irpani saat berada di Pura Agung Datu Magintir, Kamis, (23/3).

Upacara ini juga disebut Hari Suci Ngembak Geni. Pada prosesi ini, Umat Hindu yang menyelesaikan Penyepian diwajibkan bersembahyang di Pura pada pagi harinya.

Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan prosesi Dharma Santi atau Sima Krama, semacam silaturahim kepada sanak keluarga, teman, dan umat beragama lainnya dengan tujuan meminta maaf untuk kesalahan di hari-hari sebelumnya. Setelah prosesi ini, diharapkan semua bisa kembali menjalani kehidupan dari titik nol lagi.

“Kami TNI-Polri selalu bersinergi dalam menciptakan situasi yang kondusif sehingga warga masyarakat dapat melakukan kegiatan keagamaan dalam suasana aman, nyaman dan damai”, ucap Dandim 1002/HST Letkol Kav Gagang Prawardhana saat mengamankan acara.

Pada saat yang sama, Dandim juga mengucapkan selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 kepada Umat Hindu yang merayakan. Ia berharap, ibadah kali ini akan membawa kedamaian, kerukunan dan keberkahan bagi semua.