Home Hukum Dinilai Kematian Bripka AF Janggal, Kompolnas akan Minta Klarifikasi Polda Sumut

Dinilai Kematian Bripka AF Janggal, Kompolnas akan Minta Klarifikasi Polda Sumut

Jakarta, Gatra.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) akan meminta klarifikasi terhadap Polda Sumatera Utara (Sumut) terkait kasus kematian Bripka AF, oknum Satuan Lantas Polres Samosir yang terlibat penggelapan pajak kendaraan.

Kematian Bripka AF dinilai janggal oleh keluarga. Sementara, Kepolisian setempat menyebut Bripka AF bunuh diri.

“Untuk mendapatkan kejelasannya, Kompolnas akan melakukan klarifikasi kepada Polda Sumatera Utara,” kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat dikonfirmasi, Jumat (24/3).

Menurut Poengky, ada tiga hal yang diminta klarifikasi ke Polda Sumut. Pertama, soal penjelasan pihak Kepolisian yang menyebut Bripka AF meninggal karena bunuh diri minum racun sianida.

Kedua, pihak keluarga yang menilai ada kejanggalan serta melaporkan dugaan pembunuhan terhadap Bripka AF ke Polda Sumatera Utara. Keluarga juga menduga ada pengancaman yang diduga dilakukan Kapolres Samosir.

Ketiga, Kompolnas juga mencatat adanya dugaan kasus korupsi yang melibatkan Bripka AF dan orang-orang lainnya.

Poengky meminta perkembangan kasus itu juga disampaikan secara transparan kepada publik.

Ia juga mendorong kasus dugaan korupsi yang terkait kasus itu dapat terus diusut karena diduga melibatkan orang-orang lain serta adanya jumlah kerugian masyarakat yang besar.

Sementara itu, laporan keluarga Bripka AF juga perlu ditindaklanjuti jika ada temuan bukti-bukti yang menguatkan dugaan pihak keluarga.

“Laporan dugaan pembunuhan perlu ditindaklanjuti oleh Polda Sumatera Utara secara profesional dengan dukungan scientific crime investigation, termasuk memeriksa apakah benar Kapolres Samosir mengancam almarhum seperti yang diduga keluarga,” imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, Bripka AF ditemukan tewas di tebing curam di Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, (6/2) lalu.

Tak jauh dari lokasi penemuan jasadnya, polisi menemukan sebotol soft drink berwarna keruh yang diduga telah dicampur dengan racun sianida dan botol diduga berisi serbuk racun.

Polisi juga menemukan tas berwarna hitam merek Asus yang berisi 19 BPKB dan 25 STNK serta plastik bertuliskan Indomaret berisi 1 gulungan tali nilon biru.

Bripka AF diduga terlibat penggelapan uang pajak ratusan kendaraan bermotor warga Samosir yang angkanya mencapai Rp 2,5 miliar. Pihak keluarga menyatakan kematian Bripka AF janggal.

Kerabat Bripka AF, Tasman Sipayung, mengatakan, sebelum meninggal korban pernah mengaku capek ditekan mengenai kasus pajak dan akan membongkar sindikat penggelapan di Samsat Samosir kepada istrinya.

Tasman mengatakan, yang membuat keluarga tidak yakin korban bunuh diri lantaran yang bersangkutan sudah melunasi sebagian uang yang telah digelapkan. Ada Rp 650 juta uang yang sudah dikembalikan Bripka AF. Jika dihitung, masih ada Rp 80 juta yang harus dikembalikan.

111