Home Kebencanaan Banjir Wadas Disebut Akibat Gorong-gorong Sempit, Kades: Sekarang Sudah Diganti

Banjir Wadas Disebut Akibat Gorong-gorong Sempit, Kades: Sekarang Sudah Diganti

Purworejo, Gatra.com - Banjir yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Sabtu sore (26/03) viral karena dinilai akibat penambangan quarry batu andesit untuk materi pondasi Bendungan Bener di desa tersebut.

Menurut Kepala Desa Wadas, Fahri Setyanto, penyebab banjir di dekat akses jalan kuari itu adalah gorong-gorong yang tersumbat sampah dan batu-batu kecil.

"Penyebab banjir kemarin dijarenakan gorong-gorong yang melintang di jalan kabupaten Desa Wadas tersumbat. Banjirnya juga tidak besar, airnya memang sempat neluap ke rumah halaman tiga orang warga, tapi tidak masuk ke dalam rumah. Yang di musala juga hanya sampai halaman, luapan air juga tidak dalam, langsung surut," ujar Fahri saat menunggui warga Wadas yang memperoleh uang ganti untung di Aula BRI Purworejo, Senin (27/03).

Baca juga: Busyro Muqoddas Resmikan Tugu Perlawanan Wadas: Warga Istiqomah Melawan Orang-orang Nggragas

Begitu air meluap di RT 3 RW 1 pada Sabtu sore, lanjut Fahri, saat itu juga warga turun untuk kerja bakti membersihkan gorong-gorong. Tak lama, air pun langsung surut.

"Gorong-gorong yang lama diameternya hanya 60 sentimeter, sekarang sudah diganti diameter 1 meter. Sudah dipasang kemarin (Minggu), yang mengganti gorong-gorong baru dari pihak kontraktor (PT PP). Kalau dulu yang masang gorong-gorong Pemda Purworejo," katanya.

Banjir yang terjadi akibat hujan deras, air dari atas perbukitan tak dapat mengalir akibat gorong-gorong tersumbat. Fahri juga meluruskan bahwa, di desanya tidak terjadi longsor.

"Kabar atau narasi bahwa ada longsor tidak benar. Sekarang juga sudah tidak banjir," pungkasnya singkat.

Sebelumnya ramai diberitakan, akibat hujan yang mengguyur Wadas mengakibatkan banjir. Genangan air masuk ke beberapa rumah warga dan musala Dusun Krajan, Desa Wadas.

Dalam keterangan tertulis yang disampaikan oleh Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa), mereka mengklaim jika banjir terjadi akibat kawasan hutan di perbukitan mulai dibuka untuk akses jalan dari lokasi tambang batu andesit di Wadas menuju Bendungan Bener di Desa Guntur sepanjang sekitar 12 kilometer.

Baca juga: BPN Ukur Puluhan Bidang Tanah Milik Kelompok Penentang Quarry Wadas

389