Home Olahraga Jokowi: Jangan Campuradukkan Politik dan Olahraga!

Jokowi: Jangan Campuradukkan Politik dan Olahraga!

Jakarta, Gatra.com- Presiden Joko Widodo akhirnya bersuara tegas atas kisruh penolakan beberapa pihak dan politisi atas keikutsertaan Tim Nasional Israel dalam ajang Piala Dunia U20, yang sedianya akan digelar di Indonesia, Mei mendatang.

FIFA telah membatalkan ajang drawing alias pengundian grup Piala Dunia U20 di Bali, yang direncanakan 31 Maret mendatang. Pembatalan ini akibat adanya surat penolakan dari Gubernur Bali I Wayan Koster. Politisi senior PDI Perjuangan ini menyebutkan bahwa ia menolak wilayah Bali dijadikan ajang drawing dan pertandingan timnas Israel di Piala Dunia U20. Alasan Koster, Israel masih menjajah Palestina. Padahal, sebelumnya pada bulan Januari, Koster masih gegap gempita menyatakan kesediannya.

Pembatalan ini dikhawatirkan akan berlanjut dengan pembatalan secara keseluruhan ajang Piala Dunia U20 tersebut dan kemungkinan besar dipindahkan di negara lain. Tak hanya itu, Indonesia akan dikucilkan dari pentas sepakbola dunia dan juga masuk daftar hitam alias blacklist sebagai penyelenggara event olahraga dunia.

Kondisi ini akhirnya mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo. Dalam pernyataannya yang disiarkan secara live, Selasa (28/3) malam Jokowi meminta supaya antara olahraga dan politik tidak dicampuradukkan.

“Pertama, ini prinsip. Prinsip negara kita Inodnesia, yang selalu konsisten teguh mendukung kemerdekaan bangsa Palestina dan mendukung two state solutions untuk Israel dan Palestina,” kata Jokowi mengawali pernyataannya.

Bahwa prinsip Indonesia tersebut sesuai dengan konstitusi, menolak penjajahan dalam bentuk apapun. “Dan ini selalu kita sampaikan dalam forum-forum bilateral, multilateral maupun forum internasional lainnya,” lanjutnya.

Jokowi juga menyebutkan bahwa Indonesia bisa menjadi penyelenggara Piala Dunia U20 lewat proses bidding dan melewati seleksi panjang. Pada akhirnya, pada proses akhir ada 3 negara kandidat yaitu Brazil, Indonesia dan Peru.

“Itu semua pihak berjuang bekerja keras agar Indonesia bisa jadi tuan rumah. Dan akhirnya bulan Oktober 2019 Indonesia ditunjuk jadi tuan rumah Piala Dunia U20 oleh FIFA,” kata Jokowi.

Seharusnya, kata Jokowi, hal tersebut merupakan kehomatan bagi bangsa Indonesia karena negara ini bisa mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah salah satu event sepakbola terbesar di dunia.

“Saat ditunjuk jadi tuan rumah kita belum tahu siapa yang menjadi tim peserta karena masih proses kualifikasi dan kepastian Tim Israel lolos Piala Dunia U20 baru kita ketahui Juli 2022,” ujar Jokowi.

Baca juga: FIFA Batalkan Drawing Piala Dunia U-20 di Bali, Gibran: Kalau Mau Protes, Dari Dulu

Jokowi berani menjamin bahwa keikutsertaan Israel tidak ada kaitannya dengan konsistensi posisi politik luar negeri Indonesia terhadap Palestina. “Karena dukungan kita terhadap Palestina selalu kokoh dan kuat,” katanya.

Dan dalam urusan Piala Dunia U20 ini, lanjut Jokowi, posisi Indonesia sependapat dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia yang menyatakan bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya. “Jadi, jangan mencapuradukkan masalah olahraga dan politik,” tegas Jokowi.

FIFA telah mengetahui adanya penolakan-penolakan mengenai keikutsertaan timnas Israel di Piala Dunia U20. “Tapi kita, baik pmerintah maupun PSSI masih terus berusaha agar ada solusi terbaik,” katanya.

Untuk mengatasi kesimpangsiuran atas apa yang telah terjadi, Presiden Jokowi mengatakan telah mengutus Ketum PSSI Erick Thohir untuk bertemu dengan tim FIFA. “Ini semua untuk mencari penyelesaian dan solusi terbaik,” tutupnya.

479