Home Ekonomi Sri Mulyani: UMKM Sumbang 35% Hingga 69% PDB di Negara ASEAN

Sri Mulyani: UMKM Sumbang 35% Hingga 69% PDB di Negara ASEAN

Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memiliki peran penting bagi perekonomian di negara kawasan ASEAN. Setidaknya saat ini, UMKM tercatat telah berkontribusi sekitar 35-69% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) ASEAN.

Hal tersebut disampaikan oleh Sri Mulyani dalam acara High-Level Dialogue on Promoting Digital Financial Inclusion and Literacy for MSMEs di Nusa Dua, Bali pada Rabu (29/3). Dalam kesempatan itu, Menkeu menyebut bahwa UMKM telah berkontribusi sekitar 61% terhadap PDB dan 97% terhadap tenaga kerja Indonesia.

“Agar Usaha Mikro Kecil dan Menengah bisa maju, dibutuhkan perkembangan dan inovasi teknologi dalam inklusi keuangan melalui layanan digital,” katanya.

Baca juga: Indef Sebut 62,7 Persen Masyarakat Mengeluh Capek Kerja

Sri Mulyani menambahkan, penggunaan ekonomi digital tersebut membuat pergerakan uang menjadi lebih cepat. Sehingga UMKM dapat meningkat secara signifikan dan dapat meningkatkan ekonomi di kawasan ASEAN.

Kemudian, layanan financial technology (Fintech) dan perbankan online juga dapat menyediakan peluang besar yang bisa mendukung layanan UMKM agar lebih maju.

Di sisi lain, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa inklusi keuangan masih menjadi tantangan besar untuk ASEAN. Di beberapa negara ASEAN masih memiliki indeks inklusi finansial rendah yang secara relatif menunjukkan adanya kesenjangan besar antar negara dalam kawasan.

Baca juga: Soal Sistem Rotasi Pejabat Kemenkeu, Faisal Basri: Sri Mulyani Tidak Mau Adanya Penyegaran

“Menurut data Global Findex 2021 yang dibuat oleh AFC Bank Dunia, masih ada disparitas yang sangat lebar dalam indeks inklusi finansial di anggota-anggota ASEAN," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa angka inklusi keuangan ini tercatat mulai dari yang rendah 3%, dan hingga 7% yang tertinggi di ASEAN. "Rata-rata sebesar 41% tidak bermakna apa-apa karena besarnya kesenjangan indeks ini," tambahnya.

Untuk itu, mendorong inklusi dan literasi keuangan bagi UMKM di kawasan ASEAN terutama Indonesia adalah sebuah langkah strategis dan bagian penting dari ASEAN Digital Economy Framework. Hal ini memperhitungkan begitu pesatnya digitalisasi di sektor keuangan, percepatan dari ekosistem digital, platform pembayaran digital dan ekonomi tentunya dapat meningkatkan inklusi keuangan.

64