Home Ekonomi Sri Mulyani Sebut Inklusi Finansial bagi UMKM Jadi Masalah penting di ASEAN

Sri Mulyani Sebut Inklusi Finansial bagi UMKM Jadi Masalah penting di ASEAN

Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa masalah inklusi finansial bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masih menjadi agenda prioritas penting bagi ASEAN termasuk Indonesia.

Sri Mulyani menyebut, Indonesia memiliki tantangan dalam pengembangan ekosistem digital di dalam konteks memperkuat serta mendukung UMKM. Hal itu diungkapkannya dalam acara High-Level Dialogue on Promoting Digital Financial Inclusion and Literacy for MSMEs di Nusa Dua, Bali pada Rabu (29/3).

"(Ekosistem digital) Juga akan mendorong dan menciptakan sebuah peluang untuk mencapai sustainable development goals (SDGs)," katanya.

Baca juga: Tolak Impor Beras 2 Juta Ton, PKS Sebut Bulog Kalah Saing dengan Swasta

Ia juga mengatakan bahwa digitalisasi pada UMKM perlu ditingkatkan. Hal ini dapat mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, dan menciptakan kesejahteraan Indonesia.

"Pembayaran digital suatu ekonomi atau platform dalam hal ini tentu akan meningkatkan inklusi keuangan. Ini akan memberikan UMKM kemudahan akses yang lebih besar ke pembiayaan serta juga meningkatkan peluang-peluang ekonomi mereka untuk menjangkau pasar," ujarnya.

Sri Mulyani menambahkan, saat ini pihaknya sedang melakukan berbagai langkah dalam upaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan digital bagi UMKM. Salah satunya memperkuat kerangka kerja di ASEAN.

Wanita kelahiran Bandar lampung tersebut juga mengatakan bahwa angka inklusi keuangan ini tercatat mulai dari yang rendah 3% hingga 7% yang tertinggi di ASEAN. "Rata-rata sebesar 41% tidak bermakna apa-apa karena besarnya kesenjangan indeks ini," tambah Sri Mulyani.

Baca juga: Persiapan libur Lebaran, Bank Mandiri Sediakan Uang Tunai Rp49,6 Triliun

Lebih lanjut, UMKM sendiri saat ini memiliki peran penting dalam menciptakan lapangan pekerjaan yang menyerap sekitar 85-97% tenaga kerja. "UMKM menciptakan lapangan kerja bagi 90% atau 97% tenaga kerja kita di Indonesia," katanya.

Untuk itu, mendorong inklusi dan literasi keuangan bagi UMKM di kawasan ASEAN terutama Indonesia adalah sebuah langkah strategis dan bagian penting dari ASEAN Digital Economy Framework. Hal ini memperhitungkan begitu pesatnya digitalisasi di sektor keuangan, percepatan dari ekosistem digital, platform pembayaran digital dan ekonomi tentunya dapat meningkatkan inklusi keuangan.

"Kerjasama yang kuat di antara negara-negara anggota ASEAN dan menciptakan kerangka kerja yang sehat dan kuat, termasuk kolaborasi, koordinasi, berbagi pengalaman kebijakan dan praktik terbaik pasti akan memberikan manfaat," ucapnya.

181