Home Nasional INFID: Indonesia Krisis Perempuan di Dunia Politik

INFID: Indonesia Krisis Perempuan di Dunia Politik

Jakarta, Gatra.com - Program Officer INFID, Rizka Antika mengatakan Indonesia menempati urutan ke 107 di dunia, jika dilihat dari seberapa banyak keterwakilan perempuan yang ada di parlemen.

“Berdasarkan data World Bank pada tahun 2021, Indonesia berada di posisi 107 dari 183 negara di dunia jika dilihat dari seberapa banyak keterwakilan perempuan yang ada di parlemen,” ujar Rizka usai diskusi digelar International NGO Forum on Indonesia Development (INFID) pada Kamis (30/3).

Rizka menjelaskan, di Indonesia sendiri keterwakilan perempuan dalam parlemen masih diangka 20,87%. Jumlah tersebut merupakan rekor tertinggi sejauh ini.

Baca Juga: Angka Keterpilihan Perempuan di Parlemen Tergolong Rendah

Padahal dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 2008 tentang Pemilihan Umum (Pemilu) dan UU Nomor 2 tahun 2011 perubahan dari UU Nomor 2 tahun 2008 tentang Partai Politik, telah mengamanatkan setidaknya 30% perempuan dicalonkan dalam daftar anggota parlemen.

Data yang dihimpun World Population Reviewpada tahun 2023 mencatat, bahwa di seluruh dunia hanya ada 21% perempuan yang menjadi perdana menteri dan 26% perempuan yang ada di parlemen.

Dari data yang dihimpun oleh World Value Survey pada kurun waktu 2017 hingga 2020, kata Rizka ada  sekitar 50% dari responden di beberapa negara menganggap laki-laki lebih berkompeten dibandingkan dengan perempuan.

Baca Juga: Perempuan di Parlemen Hanya untuk Penuhi Kuota Semata

Menurutnya, solusi yang harus dilakukan yakni melalui intervensi politik. Intervensi itu diharapkan dapat mengubah struktur sosial dan juga struktur politik yang ada di masyarakat.

“Intervensi politik diharapkan bisa mengubah struktur sosial dan juga struktur politik yang ada di masyarakat,” ujarnya.

86