Jakarta, Gatra.com - Ayah Shane Lukas, Tagor Lumbantoruan (60) hadir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) untuk memberikan dukungan kepada anaknya. Saat ini, Shane sedang diperiksa untuk menjadi saksi di sidang kasus AG.

Berhubung sidang terdakwa anak AG sifatnya tertutup, ayah Shane mengatakan ia tidak dapat mendampingi jalannya persidangan. Tagor berharap anaknya diperlakukan seadil-adilnya.

Ketika ditanya sejauh apa ayah Shane mengenal Mario Dandy, ia mengatakan baru kenal setelah bertemu di Polres Jaksel. Tagor juga mengatakan, interaksinya dengan orang tua Mario, Rafael Alun juga tidak banyak.

"Itu sudah saya whatsapp, 'pak, ini orang tuanya Shane.' Dibaca, tapi tidak direspons," kata Tagor di PN Jaksel, Selasa (4/4).

Tagor mengirim pesan Whatsapp ke Rafael Alun pada Jumat (24/2), saat ia menjenguk Shane di Polres. Ia juga sempat bertemu Mario dan menasehati agar tidak mengulang perbuatannya lagi.

Atas penganiayaan yang dilakukan kepada David Ozora, Mario dan dikenakan Pasal 355 KUHP ayat 1 subsider Pasal 354 ayat 1 KUHP subsider Pasal 353 ayat 2 KUHP subsider Pasal 351 ayat 2 KUHP dan atau Pasal 76 C jo 80 Undang-Undang (UU) Perlindungan Anak.

Tagor mengatakan, ia ingin bertemu dengan Rafael Alun untuk bicara baik-baik, terutama sebagai sesama orang tua. Ayah Shane sempat berharap mereka bisa mengobrol.

"Entah karena kesombongannya, atau keangkuhannya, atau dia anggap saya orang rendah, ya enggak tau, saya enggak disapa" kata Tagor.

Ayah Shane juga sempat cerita anaknya sempat ditekan oleh Mario. Saat itu, Shane diceritakan dipaksa keluar oleh Mario meski motornya rusak dan tidak pernah isi saldo untuk naik bus Transjakarta.

"Itu kan sudah termasuk desakan untuk maksa dong," ucap Tagor.

Ayah Shane kembali bercerita, anaknya akhirnya dijemput oleh Mario menggunakan mobil Rubicon. Hal ini yang akhirnya berujung penganiayaan hingga David masih dirawat di rumah sakit sampai sekarang.