Jakarta, Gatra.com - Riset menjadi bagian tak terelakan dalam kemajuan dunia pendidikan. Namun, tak jarang produktivitas penelitian di tanah air terganjal masalah dukungan biaya. Sehingga, dukungan dana terhadap penelitian menjadi faktor penting dalam kemajuan riset tanah air.
Berkaca dari situasi tersebut, Tanoto Foundation menggandeng Riau Andalan Pulp and paper (RAPP) menggelontorkan dana hibah yang diperuntukan kepada Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI). Harapannya, peningkatan produktivitas peneliti nasional akan makin terdorong.
“Riset adalah bagian penting dalam dunia pendidikan, dan melalui hibah ini kami harap dapat mendorong para penelitian Indonesia untuk menghasilkan lebih banyak publikasi dan paten. Pada akhirnya menghasilkan lebih banyak inovasi untuk kemajuan Indonesia," kata CEO Global tanoto Foundation, Satrijo Tanudjojo dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (12/4).
Satrijo menambahkan, hibah ini diberikan mengingat sulitnya mencari dukungan untuk membiayai proyek penelitian serta sistem penganggaran dan pelaporan keuangan yang tidak fleksibel.
“Ditambah dengan tidak adanya infrastruktur untuk mengalokasikan dan mengalirkan dana untuk peneliti,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Satryo Soemantri Brodjonegoro, memberikan apresiasi atas dana hibah ini. Menurut dia, pemberian hibah penelitian ini akan menjadi stimulus produktivitas para periset Indonesia nantinya.
"Sumbangan ini akan membantu peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran para dosen serta membantu peneliti melakukan penelitian yang sesungguhnya," tuturnya.
Diketahui, DIPI merupakan sebuah badan otonom yang menyediakan pendanaan kompetitif bagi para peneliti Indonesia untuk melakukan penelitian berstandar internasional untuk membangun daya saing Indonesia secara global. Lembaga ini dibentuk oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) pada 2016 silam.
Dana yang dikumpulkan, nantinya akan digabungkan dengan hasil penggalangan lainnya menjadi dana abadi atas riset dan teknologi non Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), dan akan dikelola oleh tim yang dibentuk oleh AIPI-DIPI atas persetujuan Ketua AIPI dan diawasi oleh Dewan Pengawas yang diketuai oleh Ketua AIPI.
