Home Olahraga Yoppy Cerita Suka Duka Perjalanan PB Djarum pada HUT ke-54

Yoppy Cerita Suka Duka Perjalanan PB Djarum pada HUT ke-54

Jakarta, Gatra.com – Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin, menceritakan suka duka hingga kondisi sulit perjalanan klub bulu tangkis yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah (Jateng), tersebut hingga berusia 54 tahun dan merayakan setengah abad lebih kirpahnya.

Yoppy dalam keterangan tertulis diterima pada Senin (1/5), menceritakan, beberapa kondisi sulit sempat mengiringi perjalanan PB Djarum, di antaranya soal kondisi keuangan hingga seretnya torehan prestasi para alet.

Menurutnya, kondisi tersebut tidak membuat surut semangat dan tekad para pengurus dan atlet PB Djarum untuk mengukir prestasi, baik di kancah nasional hingga internasional.

Baca Juga: Sebanyak 35 Atlet PB Djarum Diguyur Bonus Ratusan Juta

Ia menceritakan, pengurus, pelatih, dan atlet PB Djarum mulai bangkit lagi pada tahun 2000-an. Kekalahan Tim Thomas Cup pada 2004 di Istora, Senayan, Jakarta, menjadi momentum untuk membangun kembali bulu tangkis Indonesia.

“Kita berkomitmen untuk kaderisasi, harus ada regenerasi agar mata rantai atau ekosistem bulu tangkis itu tetap terjaga,” ujarnya.

Untuk mewujudkan komitmen dan tekad tersebut, PB Djarum pun mencari bibit-bibit atlet bulu tangkis melalui Audisi Umum PB Djarum yang telah digelar sejak 2006 silam. Ajang tersebut merupakan wujud dari komitmen Bakti Olahraga Djarum Foundation demi menjaga prestasi bulu tangkis Indonesia.

“Kami mau kaderisasi itu tetap solid, agar terus muncul generasi baru. Pemain-pemain muda harus muncul dengan prestasinya, menjuarai turnamen nasional dan juga internasional. Indonesia tidak boleh kekurangan pemain, harus komplet di semua nomor,” ujarnya.

Ia menjelaskan, kini PB Djarum merayakan hari jadinya ke-54. Dalam memperingati HUT ke-54, PB Djarum menggelar beberapa rangkaian acara, di antaranya reuni bersama para mantan atlet dan pelatih yang dihelat secara sederhana pada akhir pekan kemarin.

Para mantan atlet dan pelatih PB Djarum bermain mini soccer. (GATRA/Dok. PB Djarum)

Mengusung tema “Reuni Super PB Djarum”, sekitar 153 mantan atlet dan pelatih PB Djarum hadir di acara yang dipusatkan di GOR Djarum, Kudus, pada Jumat (28/4) hingga Sabtu (29/4). Mereka datang tidak hanya dari berbagai kota di Tanah Air, namun juga mancanegara, seperti Singapura dan Perancis.

“Acara hari ulang tahun ke-54 PB Djarum ini kami gelar secara informal dan sederhana. Yang penting kita-kita yang sudah lama tidak bertemu ini, bisa kembali kumpul di Kudus, saling tukar cerita, ngobrol-ngobrol, dan foto-foto,” katanya.

Acara perayaan HUT ke-54 PB Djarum ini juga menjadi ajang temu kangen. Para pebulu tangkis yang sempat berlatih dan menjadi atlet PB Djarum menyampaikan testimoni dan sharing bagaimana latihan di PB Djarum di berbagai kota.

Mantan atlet yang menyampaikan testimoni, di antaranya Jean Pattikawa dari PB Djarum Jakarta, Andri Young dari PB Djarum Surabaya, Titik ES dari PB Djarum Semarang, Hariyanto Arbi dari PB Djarum Kudus, serta Ketua PB Djarum Jakarta 1981–1991, Yan Haryadi Susanto.

Ketua PB Djarum periode 2002–2009, F.X. Supanji, didaulat menyampaikan sambutan dan wejangannya bagi para atlet muda PB Djarum. Selepas menyanyikan lagu “Bagimu Negeri”, Yoppy dan Yan Haryadi Susanto memotong tumpeng dan kue.

Yoppy dan Yan Haryadi lantas memberikan potongan tumpeng dan kue tersebut kepada dua atlet muda PB Djarum, yaitu Jolin Angelia dan Richie Duta Ricardo.

“Saya melihat langsung kebersamaan kita melalui acara ini, sebagai bentuk kepedulian serta bukti bahwa PB Djarum ini mengutamakan kekeluargaan, satu famili,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, para mantan pelatih, atlet, hingga pengurus PB Djarum kembali ke Kudus dengan membawa berbagai cerita dan membagikannya dalam acara “Reuni Super PB Djarum”.

“Kita sambut dengan gembira dan saya pastikan mereka juga menikmati makanan khas Kudus,” ujarnya.

Hariyanto Arbi mengatakan, Kota Kudus, PB Djarum, serta Arbi bersaudara, merupakan tiga hal yang sulit dipisahkan baginya. Sejak kecil, pria kelahiran Kudus 21 Januari 1972 ini sudah diasuh oleh PB Djarum. Ia pernah merasakan kerasnya latihan fisik di PB Djarum, satu di antaranya adalah lari di Colo hingga Gunung Muria.

Para mantan pelatih dan atlet PB Djarum berfoto bersama usai berbagai rangkaian kegiatan HUT ke-54 PB Djarum. (GATRA/Dok. PB Djarum)

“PB Djarum adalah tempat yang mengangkat nama saya dan keluarga. Dari kecil sudah dibesarkan di sini,” ujarnya.

Hariyanto yang bergabung dengan PB Djarum pada 1982, mengungkapkan, meski saat ini bukan lagi atlet, namun PB Djarum tetap memberikan kesempatan untuk bermain dan berlatih di fasilitas klub.

Bukan hanya berbagi cerita, para mantan atlet dan pelatih juga mengikuti rangkaian kemeriahan HUT ke-54 PB Djarum lainnya, yakni jamuan makan siang. Keluarga besar PB Djarum, termasuk para atlet muda yang menghuni asrama menyantap aneka ragam kuliner khas Kudus, seperti soto Kudus, tahu telor, hingga satai kerbau.

Sore harinya, para pebulu tangkis alumni PB Djarum juga menguji kemampuannya memainkan olahraga tepok bulu dalam ajang main bersama atau Mabar. Pertandingan pada nomor tunggal, ganda, bahkan tiga lawan tiga, digelar di empat lapangan.

Ellen Angelinawaty, yang kini berprofesi sebagai pelatih pada sektor tunggal putri PB Djarum, tampak menikmati laga tiga lawan tiga bersama teman-teman sepejuangannya di masa lalu.

Tak cukup sampai di situ, “Reuni Super PB Djarum” juga melanjutkan temu kangen dengan karaoke bersama yang digelar di Wisma Ploso, usai jamuan makan malam. Jalinan keakraban “konco-konco lawas” ini semakin riuh dengan suguhan musik live band. Tak sedikit di antara para peserta yang mengambil microphone, lalu berdendang dan berjoget bersama.

Baca Juga: Cari Pebulu Tangkis Berbakat, PB Djarum Kembali Gelar Audisi

Sedangkan pada Sabtu pagi (29/4), para peserta "Reuni Super PB Djarum" mengikuti rangkaian akhir kegiatan dengan mengunjungi Supersoccer Arena, yaitu sebuah stadion yang berlokasi di kawasan Rendeng, Kudus.

Mereka berolahraga ringan, seperti jalan kaki dan joging melintasi lintasan atletik di stadion anyar tersebut. Para mantan atlet putri juga tak melewatkan kesempatan untuk menjajal rumput sintetis di lapangan dengan bermain sepak bola.

“Acara diakhiri dengan sesi foto bersama para mantan atlet dari lintas generasi serta jajaran pengurus PB Djarum,” kata Yoppy.

271