Home Nasional Ganjar Pranowo Temui Relawan Jokowi, Ajak Jangan Pecah Belah Negeri

Ganjar Pranowo Temui Relawan Jokowi, Ajak Jangan Pecah Belah Negeri

Jakarta, Gatra.com - Calon Presiden (Capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo, menemui relawan Jokowi untuk pertama kali. Kepada 245 organisasi relawan yang hadir, Ganjar mengajak semua simpatisan agar ikut menciptakan pemilu yang jauh dari hoaks.

"Bangsa ini pernah terjadi situasi yang tidak nyaman karena kita terlalu banyak membicarakan apa sukumu, apa agamamu, apa golonganmu," ucap Ganjar Pranowo di Hall Basket, Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (13/5).

Gubernur Jawa Tengah ini mengingatkan kondisi pilpres dulu yang sempat membelah masyarakat Indonesia. Ia meminta agar para relawan Jokowi yang menjelma menjadi pendukungnya agar dapat menjauhi upaya pecah-belah itu.

"Sekali lagi saya minta, pendukung Ganjar Pranowo tidak akan menyebarkan hoaks, setuju? Pendukung Ganjar Pranowo tidak akan mem-bully, setuju?" kata Ganjar disambut sorakan para relawan.

Pria berambut putih ini juga mengatakan, pendukungnya dibekali rasionalitas yang memiliki data dan fakta yang bisa ditampilkan di publik. Ia meminta, agar barisan perjuangan antara dirinya dan para relawan bisa dirapatkan untuk langkah-langkah ke depan.

"Saya sadar betul di hati Bapak, Ibu sekalian ada kebanggaan. Dan itu adalah bentuk dari kesukarelaan yang tidak bisa dibayar dengan apapun," ucap Ganjar.

Ia mengaku, menyadari betul kemenangan Jokowi di dua periode pilpres lalu masih berbekas erat. Ganjar pun menyampaikan terima kasihnya kepada Jokowi yang disebutnya sudah memberi fondasi yang kokoh menuju Pemilu 2024 nanti.

Ganjar pun sempat meminta maaf kepada para relawan yang telah mendeklarasikan mandiri dukungan mereka untuknya. Masih dengan nuansa Lebaran, Ganjar juga menyampaikan permohonan maafnya apabila ada pesan yang belum sempat dijawabnya.

Begitupun dengan pertanyaan-pertanyaan yang belum dijawabnya dengan baik. Sebelum keluar dari ruangan, Ganjar Pranowo kembali disoraki presiden oleh para relawan.

36