Jakarta, Gatra.com - Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta, Ma'mun Murod dengan tangan terbuka mengundang semua kalanagan untuk mengadakan kampanye politik di lingkungan kampus yang dibinanya. Ma'mun menilai kampanye politik sah dilakukan di kampus jika insan pengurus tidak menunjukkan keberpihakan pada salah satu golongan.

Ma'mun menceritakan kejadian di tahun 2022, saat itu ia mengirim link berita tentang kampanye di kampus ke grup yang berisikan para rektor Universitas Muhammadiyah seluruh Indonesia. Rektor UMJ Jakarta ini mengatakan, ada beberapa orang rektor yang menolak wacana kampanye politik boleh dilakukan di lingkungan kampus.

"Kenapa harus menentang? Asal kita tidak berpihak pada satu kekuatan politik apapun, apakah di partai politik atau di kandidat," ucap Ma'mun dalam acara Diskusi Publik "Problematika Politisasi Identitas Jelang Pemilu 2024 yang diadakan di kampus UMJ, Rabu (17/5).

Dalam acara diskusi yang diadakan di Auditorium Kasman Singodimedjo ini, UMJ telah mengundang perwakilan dari PDIP, NasDem, dan PKS. Namun, pembahasan memang bukan kampanye politik untuk Pemilu 2024. Rektor UMJ menyatakan, kampusnya sangat terbuka untuk mengundang partai politik lainnya, termasuk juga para caleg yang akan berkompetisi nanti.

"Justru melecehkan kalau kemudian, kampanye seperti ini justru dilarang di kampus," ucap Ma'mun lagi.

Menurutnya, larangan kampanye di kampus seakan-akan mengatakan, masyarakat di lingkungan universitas justru tidak bisa membedakan mana yang baik atau buruk untuk dipilih nantinya. Ma'mun pun bergurau, kampanye politik di kampus itu akan aman karena para rektor sudah diharamkan untuk menunjukkan keberpihakan mereka.