Home Hukum Sambangi KPK, Menteri Basuki sebut Banyak Godaan Korupsi di PUPR

Sambangi KPK, Menteri Basuki sebut Banyak Godaan Korupsi di PUPR

Jakarta, Gatra.com – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR bertugas melaksanakan penyelenggaraan infrastruktur, tentunya selalu berhubungan dengan pengadaan barang dan jasa sehingga hingga kerap mendapat banyak godaan.

“Godaannya sangat besar terutama dalam proses lelang karena semuanya pasti ingin menang. Sehingga saya selalu mengingatkan insan PUPR harus kuat, berani, dan berjiwa seni. Kuat karena kompeten, berani karena berintegritas, dan berjiwa seni karena mampu berinovasi dan berimprovisasi,” kata Menteri Basuki didampingi jajaran pejabat Eselon I usai menghadiri Executive Briefing Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (PAKU Integritas) di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (25/5).

Baca Juga: Kadis PUPR Papua Dipanggil KPK Jadi Saksi Bagi Enembe

Basuki mengatakan, Kementerian PUPR memiliki 9 strategi pencegahan penyimpangan (fraud). Sembilan strategi tersebut terdiri dari re-organisasi struktur organisasi ULP dan Pokja Pengadaan Barang/Jasa (PBJ); perkuatan SDM; perbaikan mekanisme penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS).

Selain itu, pembinaan penyedia jasa; pemeriksaan hasil pekerjaan (system delivery) yang melibatkan BPKP; risk management di Unor, Balai, dan Satker; pembentukan Unit Kepatuhan Internal (UKI) pada Unor dan Balai; pembentukan Inspektorat Bidang Investigasi (IBI) dan penguatan kapasitas auditor Inspektorat Jenderal; dan continous monitoring atas perangkat pencegahan fraud PBJ dengan IT Based (PUPR 4.0).

Baca Juga: KPK Panggil Mantan Irjen PUPR dalam Kasus Suap SPAM

Basuki juga membeberkan godaan yang kerap ditemui tidak hanya menyasar para pejabat. Namun juga para anggota keluarga dari pejabat tersebut.

"Kalau menterinya digoda enggak bisa, ke Dirjennya. Dirjennya enggak bisa, mesti ke istrinya. Istrinya enggak bisa, ke anaknya. Anaknya enggak bisa, ke saudaranya. Jadi mereka pasti selalu akan menggoda. Tinggal kami sebagai aparat penyelenggara negara inilah yang harus dibentengi dengan integritas," katanya.

52