Jakarta, Gatra.com- Pertamina akan menerapkan pemakaian QR Code secara penuh untuk pembelian produk solar bersubsidi. Kebijakan ini akan dilakukan secara bertahap mulai 27 Mei 2023 mendatang.

Area Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus, Ahad Rahedi menerapkan bahwa pendataan kendaraan pengguna BBM bersubsidi telah dilakukan secara bertahap untuk seluruh wilayah Jatimbalinus.

Sejak Juni tahun lalu, jelas Ahad, telah dimulai pendataan kendaraan pengguna BBM bersubsidi, khususnya JBKP (Jenis BBM khusus penugasan) dan JBT (Jenis BBM tertentu).

"Sampai saat ini di Kediri sendiri untuk kendaraan pengguna bahan bakar solar bersubsidi sudah 100 persen," kata Ahad Rahedi dalam keterangannya, Kamis (1/6).

Baca juga: Pertamina Hadir dalam MyPertamina Solo Mods Mayday 2023, Konvoi Bareng Komunitas Vespa

Ahad menuturkan bahwa tingginya animo masyarakat untuk mendaftarkan kendaraan lewat aplikasi akan menjadikan kemudahan bagi konsumen untuk mendapatkan BBM bersubsidi.

"Jadi harapan kami dengan antusias masyarakat untuk mendaftarkan kendaraan di aplikasi, akan menjadikan kemudahan bagi konsumen untuk memperoleh BBM bersubsidi khususnya solar," ujarnya.

Mulai 11 Mei 2023, diputuskan bahwa transaksi solar subsidi hanya dilayani untuk kendaraan yang sudah teregister subsidi tepat yang ditunjukkan dengan QR Code sebagai tanda bahwa konsumen sudah teregistrasi.

Di samping itu, Pertamina turut melakukan sosialisasi akan program tersebut. Dari data Pertamina, terdapat sebanyak 234 kota/kabupaten telah melaksanakan penerapan transaksi solar menggunakan QR Code berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan dalam SK BPH Migas No.04/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2020 tentang Pengendalian Penyaluran Jenis BBM Tertentu dan Peraturan No. T-928/MG.05/BPH/2022 tentang Pelaksanaan Uji Coba Pendistribusian Jenis BBM Tertentu (JBT).

Baca juga: Pertamina Pantau Distribusi Solar Subsidi Dengan QR Code di Batam

Sementara itu, per tanggal 27 Mei 2023, transaksi solar harian yang menggunakan QR Code diketahui sudah 100 persen dari rata-rata transaksi harian produk solar atau sejumlah 41.700 transaksi per kendaraan di seluruh Kediri dan Madiun Raya. Untuk transaksi solar ini dilayani sesuai dengan batasan per kendaraan per hari.