Home Ekonomi Penjualan Bersih Unilever Indonesia Tembus Rp10,6 triliun

Penjualan Bersih Unilever Indonesia Tembus Rp10,6 triliun

Tangerang, Gatra.com– PT Unilever Indonesia, Tbk melaporkan penjualan bersih sebesar Rp10,6 triliun pada kuartal I 2023. Dimana sebagian besar kategori produknya secara efektif meraih pangsa pasar yang lebih baik di tengah ketatnya persaingan.

Perseroan juga membukukan laba bersih sebesar Rp1,4 triliun dan mencatatkan peningkatan margin kotor dibandingkan tahun sebelumnya. Kinerja ini didukung penguatan fundamental di jalur General Trade (GT) dan Modern Trade (MT).

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) ditetapkan bahwa dividen final untuk tahun buku 2022 adalah sebesar Rp71 per lembar saham atau semuanya berjumlah Rp2.708 Miliar. Perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp69 per saham untuk tahun 2022 atau sejumlah Rp2.632 Miliar.

Baca juga: Hari Lahir Pancasila, Unilever Indonesia Ajak Anak Muda Rawat Toleransi

Dimana pemegang saham akan menerima total dividen sebesar Rp140 per saham atau sejumlah Rp5.341 Miliar untuk tahun buku 2022 yang merupakan 99,6% dari Laba Bersih, yang akan diterima paling lambat tanggal 20 Juli 2023.

Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk Ira Noviarti menyatakan, perseroan terus konsisten menjalankan lima prioritas strategisnya. "Pada kuartal pertama tahun ini, kami melihat adanya peningkatan volume pangsa pasar, yang menunjukkan bahwa kelima prioritas ini berhasil mendorong daya saing dan memastikan pertumbuhan jangka panjang," jelasnya dalam konferensi pers virtualnya, Kamis (22/6).

Menurut dia, kesuksesan ini didorong oleh peningkatan pangsa pasar 11 kategori. Diantaranya adalah skin cleansing (perawatan kulit), kecap, oral care (perawatan gigi dan mulut), soup stock (kaldu) dan pencuci piring.

Baca juga: Wujudkan Ekonomi Sirkular, Unilever Perkuat Strategi Kolaboratif

Ira memaparkan, kelima prioritas strategis Unilever adalah pertama memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand utama. Kedua, memperluas dan memperkaya portfolio ke premium dan value segment.

"Ketiga memperkuat kepemimpinan di channel utama (General Trade dan Modern Trade) dan channel masa depan (e-Commerce)," jelas Ira. Keempat, penerapan E-Everything di semua lini bisnis  dan terakhir tetap menjadi yang terdepan dalam pembangunan bisnis yang berkelanjutan. 

35