Home Ekonomi Simposium MN KAHMI: Food Estate, Solusi Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani

Simposium MN KAHMI: Food Estate, Solusi Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani

Jakarta, Gatra.com - Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) mengadakan simposium nasional dengan tema ”Food Estate Regional: Peluang dan Tantangan dalam Memenuhi Pasokan Pangan Nasional dan Regional” pada Senin (26/6) kemarin.

Presidium MN KAHMI, Abdullah Puteh mengatakan bahwa pihaknya ingin berpartisipasi aktif dalam menghadapi tantangan persoalan ketahanan pangan. Khususnya, dalam isu kesejahteraan petani.

"Kita bukan mengkritisi pemerintah, justru sebaliknya (ingin membantu)," katanya dalam keterangan yang diterima pada Selasa (27/6).

Ketua Bidang Food Estate Regional MN KAHMI, Rudi Sahabuddin menjelaskan bahwa simposium ini mencoba mengelaborasikan gagasan gagasan mengenai food estate (lumbung pangan) regional dalam memabangun kawasan pertanian.

"Kami menargetkan adanya gagasan segar, food estate yang terintegrasi, bisa segera dieksekusi dan produktif untuk menopang pasokan pangan. Selain itu juga, bisa diadopsi di berbagai daerah," ujarnya.

Rudi menambahkan bahwa KAHMI ingin berperan seperti NU dan Muhamadiyah. Menurutnya, Muhamadiyah fokus di sektor pendidikan dan kesehatan dengan banyak membangun rumah sakit dan sekolah. Sementara itu NU sukses mengelola pesantren-pesantren dengan ribuan santri di berbagai wilayah.

"KAHMI bisa fokus di sektor pertanian dan perkebunan, untuk sejahterakan masyarakat khususnya petani," ujarnya.

Sementara itu, Ketua KADIN 2010-2015, Suryo Bambang Sulisto menyatakan bahwa peran food estate sangat penting. Apalagi, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membangun lumbung pangan.

Suryo mengatakan bahwa food estate menjadi salah satu usaha untuk mengatasi kekurangan pangan di Indonesia. Menurutnya, setiap tahun Indonesia mengimpor bahan makanan sebesar Rp400 Triliun.

"Itu sangat menyita devisa kita. Indonesia bisa belajar dari Brasil yang sukses mengelola bidang pertaniannya," ucap Suryo.

Selanjutnya, Ketua Panitia Simposium, Sara Enggar menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan titik awal KAHMI dalam mengawal Program Food Estate baik skala nasional maupun regional.

"Selanjutnya, kami akan mendorong kolaborasi antar-stakeholder terkait, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah serta pengusaha untuk menyukseskan food estate ini, demi kesejahteraan petani," tuturnya.

76