Home Hukum Shane Lukas Menangis Merasa Utang Budi ke Mario Dandy

Shane Lukas Menangis Merasa Utang Budi ke Mario Dandy

Jakarta, Gatra.com- Dalam persidangan kasus penganiayaan berat terhadap David Ozora (17), Shane Lukas Rotua Pangodian (19) menjelaskan alasan ia 'menurut' pada Mario Dandy (20). Majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mempertanyakan alasan Shane mau menemani Mario untuk menemui anak korban.

Dalam penjelasannya, Shane mengaku kalau ia memang merasa takut dan segan pada Mario Dandy. Shane menceritakan, dulu, ia sempat tidak bisa sekolah lantaran motor miliknya rusak.

"Saya difasilitasi motor sama Mario dipinjamin selama dua minggu," ucap Shane Lukas saat memberikan kesaksian di PN Jaksel, Selasa (04/7).

Shane juga menjelaskan, pada saat motor Mario masih dipinjamkan padanya, ia sempat ditabrak orang sehingga tepong motor Mario sampai baret. Shane mengatakan, ia ingin menjelaskan hal itu kepada Mario, tapi Mario sudah lebih dahulu marah.

"Udah lah gak peduli gua, pokoknya lu balikin, gak usah pake motor gua lagi," kata Shane menirukan Mario pada saat itu.

Kepada majelis hakim, Shane menjelaskan kalau hal ini bukan terjadi satu kali. Shane cerita kalau Mario pernah marah pada saat motor Harley milik Mario rusak saat dijadikan mainan oleh orang-orang. Pada saat itu, Shane mengaku bingung karena disuruh dimarahi oleh Mario meski bukan dia yang merusak.

Berdasarkan kesaksian Shane di persidangan, dirinya tidak meluruskan kesalahpahaman Mario dan justru menunjukkan inisiatif untuk mengganti. Namun, setelah mencari tahu merek dan harga jok motor Harley milik Mario yang rusak, Shane meminta agar diberi waktu selama dua minggu agar bisa mengganti jok motor yang harganya disebut Shane sekitar Rp4,5-4,7 juta.

Namun, Shane mengatakan kalau Mario kembali membentaknya, "Gak ada udah biarin, lain kali gak usah sentuh barang gua lagi."

Shane pun mengatakan, sejak saat itu ia merasa bingung kenapa ia terus yang disalahkan meski di tempat mereka berkumpul itu cukup ramai. Shane pun mengaku kalau bukan dirinya yang menggunakan Harley milik Mario.

"Itu membuat saya mikir, aduh gimana nih gw. Jadi, pada saat saya ketemu Mario pun poin saya tetap sama. Lu masih marah den soal Vespa den atau soal Harley," jelas Shane.

Mario disebutkan selalu tidak mau peduli dengan pertanyaan Shane, bahkan dinilai Shane sudah muak. Namun, Shane menjelaskan, ia terus bertanya karena ingin mengklarifikasi jika memang perlu mengganti.

"Saya merasa kayak ada utang budi sama Mario, gitu yang mulia," ucap Shane sambil mulai terisak.

Saat mengatakan soal utang budi ini, Shane terlihat tidak bisa menahan isaknya. Suaranya terdengar gemetar selama beberapa menit. Tapi, ia terlihat mulai bisa menenangkan diri saat hakim melanjutkan pertanyaan lagi.

Sebelum Shane Lukas memberikan kesaksian, penasehat hukumnya sempat mengajukan keberatan lantaran pihak mereka mengaku hanya mengetahui kalau Shane belum akan memberikan kesaksian pada Selasa (04/7). Kuasa Hukum Shane, Happy Sihombing mengatakan kalau timnya hanya diberitahu oleh Jaksa kalau yang diperiksa adalah ahli dari Rumah Sakit Permata Hijau dan Rumah Sakit Mayapada.

Terkait hal ini, Majelis Hakim memutuskan agar persidangan tetap dilanjutkan karena pada persidangan minggu lalu, ia dan jaksa sudah pernah menyebut kalau yang diperiksa adalah Amanda dan para terdakwa. Hakim meyakinkan kuasa hukum agar klien mereka tetap memberikan kesaksian karena yang ditanyakan adalah apa yang mereka alami.

Atas penganiayaan berat yang dilakukan terhadap David Ozora, Mario dan Shane dinilai melanggar Pasal 355 Ayat 1 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP subsider Pasal 353 ayat 2 KUHP juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP atau Pasal 76 C juncto Pasal 80 Ayat 2 UU Perlindungan Anak.

411