Home Kesehatan Ultrasound Intravaskular dalam Diagnosis dan Penangana Penyakit Jantung Koroner

Ultrasound Intravaskular dalam Diagnosis dan Penangana Penyakit Jantung Koroner

Jakarta, Gatra.com- Penyakit jantung koroner (PJK) terjadi bila pembuluh darah arteri koroner menyempit akibat penumpukan plak aterosklerosis, seperti kolesterol, lemak atau kalsium.

Hal ini dapat mengakibatkan gangguan aliran darah dan oksigenasi otot jantung, yang dapat menyebabkan gejala angina pektoris atau serangan jantung. Seperti nyeri dada, sesak nafas, mual, nyeri ulu hati, keringat dingin, atau henti jantung.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Heartology Cardiovascular Hospital, Dr. med. dr. Denio A. Ridjab, Sp.JP (K) menjelaskan, bila ada gejala serangan jantung yang muncul, seringan apapun hendaknya jangan disepelekan. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

Bila perlu ke pusat serangan jantung (heart attack center) terdekat sehingga apabila dibutuhkan penangangan, tim emergency dan dokter spesialis bisa segera melakukan penanganan yang tepat, cepat, dan akurat.

Baca juga: Ini Dia Hari Maut Dimana Kebanyakan Nyawa Dicabut

Penanganan penyakit jantung koroner yang baikdapat mencegah komplikasi lebih lanjut, antara lain gangguan irama jantung atau aritmia, gagal jantung, syok
kardiogenik, dan henti jantung yang dapat berujung pada kematian.

“Saat ini tersedia Percutaneous Coronary Intervention (PCI) atau Angioplasty untuk penanganan PJK secara cepat dan akurat, yakni tindakan intervensi untuk memulihkan aliran darah ke jantung dengan cara mengatasi sumbatan atau penyempitan pada arteri koroner," kata dr. Denio dalam media gathering virtual, Kamis (6/7).

Sumbatan atau penyempitan arteri koroner akan diregangkan menggunakan balon kateter khusus untuk pembuluh darah koroner. "Dan pemasangan ring/stent, yang dimasukkan melalui pembuluh darah di lengan atau pangkal paha menuju jantung tanpa proses bedah” jelas dr. Denio.

Diagnosis dan penanganan PJK di Heartology kini lebih akurat dengan adanya teknologi USG di pembuluh
darah koroner atau yang dikenal dengan istilah IVUS (intravascular ultrasound). Pemeriksaan ini secara detail memberikan gambaran pembuluh darah jantung; diameter, panjang, derajat dan jenis plak atau sumbatan pada pembuluh darah tersebut dengan lebih akurat.

Baca juga: Cegah Hipertensi dengan Bijak Garam

Penggunaan IVUS saat PCI memberikan akurasi dalam pemilihan strategi intervensi sehingga pemasangan stent akan memberikan hasil yang optimal bagi pasien. Studi dan register menunjukkan bahwa dibandingkan dengan panduan angiografi semata, penggunaan IVUS berkaitan dengan angka kejadian kardiovaskular yang lebih baik.

Marketing Director, Harmeni Wijaya menambahkan, Heart Attack Center di Heartology dikenal dengan tim dokternya yang lengkap. Serta dengan kompetensi yang tidak perlu diragukan lagi, serta teknologi medis terkini untuk tingkat keberhasilan yang tinggi dalam penanganan serangan jantung.

Penanganan penyakit jantung koroner yang tepat tentu akan memperbaiki kualitas hidup pasien dalam jangka panjang,” pungkas Harmeni.

134