Jakarta, Gatra.com – Jumlah rumah warga yang terdampak banjir di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), terus bertamhah. Berdasarkan data hingga pukul 18.45 WIB, Jumat (14/7), sejumlah 1.054 unit rumah terdampak banjir.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, dalam keterangan pers, Sabtu (15/7), menyampaikan, selain rumah, banjir juga merendam 85,5 hektare sawah.

“Banjir dengan tinggi muka air mencapai 150 cm memaksa 68 jiwa untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman,” katanya.

BPBD Kabupaten Padang Pariaman bersama instansi terkait telah memberikan bantuan logistik kepada warga yang mengungsi dan juga terdampak. Hingga siaran pers ini dirilis, banjir dilaporkan masih menggenang di wilayah tersebut.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solok, Sumbar, menerjunkan personel Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk membantu evakuasi korban bencana banjir yang terjadi di Kota Padang pada Jumat (14/7).

Sebelumnya, banjir dilaporkan terjadi setelah hujan intensitas tinggi mengguyur sejumlah wilayah di Sumbar, terutama Kota Padang, sejak Kamis (16/7), pukul 19.30 WIB hingga siang kemarin.

Pengiriman personel dari BPBD Kota Solok sesuai dengan hasil koordinasi BPBD Provinsi Sumbar. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sumbar, Rymainur, melalui WhatsApp Group mengimbau kepada BPBD Kab/Kota se-Sumbar yang wilayahnya tidak mengalami banjir, diharapkan dapat menurunkan personilnya ke wilayah-wilayah yang dinilai membutuhkan tambahan personel, baik untuk evakuasi maupun distribusi bantuan.

BPBD Kota Solok menurunkan tim evakuasi sebanyak 11 personel yang dibekali dengan 2 perahu karet, 1 unit mobil Ranger, beberapa pelampung, dan peralatan evakuasi lainnya.

“Tim BPBD Kota Solok ditugaskan untuk membantu evakuasi warga di daerah Kelurahan Aia Pacah dan sekitarnya,” katanya.