Home Regional Pengendalian Hama Terpadu, Ramah Lingkungan Tingkatkan Produktivitas Hortikultura

Pengendalian Hama Terpadu, Ramah Lingkungan Tingkatkan Produktivitas Hortikultura

Purworejo, Gatra.com- Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) atau hama menjadi momok bagi para petani. Untuk meningkatkan produksi buah, para petani di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah diberi bimbingan teknis (Bimtek) pengendalian OPT.

Bimtek Peningkatan Produktivitas Tanaman Buah dengan Mengintensifkan Pengendalian OPT diselenggarakan oleh Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian bekerja sama dengan anggota Komisi IV DPR RI, Vita Ervina yang berlangsung selama sehari, Senin (31/07) di Hotel Plaza Purworejo. 

Vita Ervina menjelaskan bahwa, peserta Bimtek adalah kelompok penerima bantuan aspirasinya tahun 2020-2023. "Bimtek bertujuan agar para petani bisa meningkakan produktivitas tanaman buah. Di Kabupaten Purworejo ini banyak buah unggulan, antara lain manggis, durian, jambu kristal, pepaya yang perlu dibantu pengendalian hamanya agar daerahnya bisa menjadi sentra buah," jelas politisi PDI Perjuangan ini.

Sementara itu, Fiandari dari Sekretariat Ditjen Hortikultura menyampaikan, di Kabupaten Purworejo ada 30 sentra benih hortikultura.

"Untuk Kabupaten Purworejo sudah ada 30 sentra benih hortikultura yang tersebar di Kecamatan Bener, Loano, Bayan dan Kemiri," kata Fiandari.

Hal senada juga diucapkan oleh Kabid Sarana dan Perlindungan Tanaman Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo, Jayadi yang mengatakan bahwa, tanaman hortikultura dibagi menjadi dua, yakni musiman dan tahunan. "Tanaman musiman yakni sayuran, melon, cabe, kangkung. Hama yang menyerang biasanya ulat, kalau cabe banyak yang terserang penyakit kuning. Sedangkan horti tahunan biasanya OPTnya lalat buah," jelas Jayadi.

Untuk mengendalikan hama atau OPT, menurut Sri Murtiati dari Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP) Jateng, pihaknya menggalakkan pengendalian hama terpadu. "Untuk hama kuning cabe, vektornya kutu kebul yang membawa virus kuning. Karena virus, belum bisa dibasmi tapi bisa dikendalikan. Pengendalian hama terpadu ramah lingkungan artinya, menghindari bahan kimia yang berlebih. Karena jika menggunakan bahan kimia berlebih akan meningkatkan resistensi. Kita arahkan untuk ramah lingkungan, terutama untuk buah yang ada di Purworejo sehingga meningkat produksinya," ujar Siti.

Sri Murtiati melanjutkan, jika terserang virus kuning, maka cabai tidak bisa tumbuh (kerdil) dan berbuah. Satu-satunya cara jika tanaman cabai terserang virus kuning, harus dieradikasi (dicabut) dan dibuang. Pencegahan virus kuning adalah dengan meningkatkan imunitas pohon cabai dengan memakai trikordena atau pupuk hayati cair yang mengandung basiles.

47