Home Ekonomi GENEXYZ Raih Pendanaan Tahap Awal dipimpin East Ventures sebesar Senilai Rp14 Miliar

GENEXYZ Raih Pendanaan Tahap Awal dipimpin East Ventures sebesar Senilai Rp14 Miliar

Jakarta, Gatra.com- GENEXYZ, perusahaan perintis kreator meta human yang menghadirkan agregator virtual influencer / humans IPs (Intellectual Property) di Indonesia mengumumkan penutupan pendanaan tahap awal (seed round) sebesar US$1 juta (atau sekitar IDR 14 miliar) yang dipimpin oleh East Ventures.

Pendanaan ini turut diikuti oleh investor lainnya, seperti Emtek, MDI, Trinity Optima, dan Massive Music. Investor pada putaran pendanaan sebelumnya, Future Creative Network (FCN) kembali berpartisipasi.

“Kami senang mendapatkan kepercayaan dari para investor melalui putaran pendanaan ini. Kami percaya pendanaan ini menjadi bukti kuat bahwa misi kami dalam menghadirkan virtual influencer sesuai dengan berbagai perubahan lanskap digital media," kata Co-Founder & Chief Executive Officer GENEXYZ, Belinda Luis dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/8).

​​​​​​Baca juga: East Ventures Luncurkan White Paper ”Genomics' 
Pendanaan baru ini akan digunakan untuk ekspansi bisnis secara luas hingga menjangkau target pasar Asia Tenggara dan mengembangkan teknologi yang lebih interaktif dan efektif dalam terhubung dengan komunitas yang relevan dan memaksimalkan dampaknya pada klien

GENEXYZ menawarkan platform berbasis teknologi yang dapat menghadirkan meta-humans dan agregrator virtual influencer masa kini. Hal ini memungkinkan para klien dengan mudah mendapatkan data interaksi yang terukur, serta memastikan terjadinya interaksi yang tepercaya antara brand dan audiens.

Dengan menggunakan meta-human, brand memiliki kemampuan untuk memastikan interaksi yang inovatif, konsisten, serta bekerlanjutan, memungkinkan interaksi yang dapat terus dikembangkan (scalable). 

Dihadirkan pada 2022, Belinda Luis (Co-Founder dan Chief Executive Officer) dan Christian Melvin (Co-Founder dan Chief Product Officer) melihat keterbatasan akses dan skalabilitas dari ruang lingkup konten, interaksi, dan fungsi influencer.

Baca juga: East Ventures Luncurkan White Paper ”Genomics'

Mereka percaya bahwa dalam membangun citra sebuah brand atau perusahaan, diperlukan solusi berdasarkan teknologi untuk menciptakan interaksi yang optimal dan dapat merepresentasikan kredibilitas perusahaan dalam jangka panjang.

GENEXYZ hadir sebagai solusi masa kini bagi setiap brand yang membutuhkan voice of market secara optimal di industri kreatif, periklanan, dan ekosistem Web 3.0. 

"Kami menciptakan seluruh produk virtual influencer secara in-house dengan sumber daya teknologi dan talenta terbaik, dan kami akan terus memperluas kaliber dari tim GENEXYZ di berbagai disiplin industri sekaligus memperkuat komunitas, channel distribusi, dan ekosistem yang ada,” jelas Belinda.

Didukung dengan ekosistem jaringan yang kuat di ranah teknologi, GENEXYZ akan meningkatkan skala bisnis B2B dan B2C. Bersamaan dengan hal tersebut, GENEXYZ juga telah menginvasi segmen D2C dengan meluncurkan kolaborasi Lavcaca bersama Eatlah, lewat menu spesial Sego Iwak Pitik Endog Asin bagi konsumen penggemar fast food dengan cita rasa khas lokal.

Didukung dengan karakter khasnya seperti hobi menyanyi lagu dangdut sekaligus pecinta kuliner daerah, Lavcaca, salah satu produk GENEXYZ menjadi karakter yang tepat untuk kolaborasi ini. GENEXYZ juga telah bekerjasama dengan sejumlah brand ternama, seperti Bango, Tokopedia, Tiket.com, Ismaya Group, Nivea, Pepsodent, dan Ujung Ujungnya Dangdut (UUD).

Baca juga: Ringkas, Platform KPR Digital Raih Pendanaan Tahap Awal US$3,5 juta

Investment Professional East Ventures, Gavin Adrian percaya bahwa GENEXYZ hadir untuk merevolusi solusi pemasaran dan menciptakan berbagai dampak baik bagi masyarakat Indonesia. “Kami senang menyambut GENEXYZ ke dalam keluarga East Ventures," ujarnya.

Dengan terus berkembangnya lanskap digital media, ia jigayakin bahwa inovasi futuristik yang dihadirkan oleh GENEXYZ akan menjadi teknologi yang sangat berpotensi bagi para brand dalam menangkap peluang besar akan interaksi dengan para konsumen di masa depan.

47