Home Hukum Daya Ledak Tinggi! Bom di Polsek Astana Anyar Warisan Ilmu Dr Azahari

Daya Ledak Tinggi! Bom di Polsek Astana Anyar Warisan Ilmu Dr Azahari

Solo, Gatra.com - Densus 88 Antiteror menangkap lima orang tersangka yang terlibat dalam kasus bom bunuh diri di Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat. Salah satu tersangka adalah S atau SU yang bertindak sebagai amir atau pemimpin dalam aksi teror tersebut.

"S ini memiliki peran untuk menyiapkan bom bunuh diri yang diledakkan AS di Polsek Astana Anyar. Peran S atau SU adalah sebagai ketua kelompok atau amir kelompok kecil di wilayah Solo dan sekitarnya. Ia yang mencari pengantin (pengebom) untuk melakukan amaliyah," kata Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan di Polresta Solo, Jumat (4/8).

SU alias S ditangkap pada Selasa (1/8) pukul 16.00 WIB. Densus 88 Antiteror juga telah menggeledah di rumahnya di Desa Trayu, Kecamatan Banyudono, Boyolali. Densus menemukan barang bukti kasus bom bunuh diri di rumah tersebut.

Dari penyelidikan kepolisian, SU merupakan perakit bom dan sudah lama belajar membuat bom. Bahkan ia turut mewarisi ilmu pembuatan bom dari Dr Azahari, dalang sejumlah kasus pengeboman di Tanah Air beberapa tahun silam.

"Saudara S berlatih membuat switching bom sejak tahun 2010, dilatih oleh saudara Sogir. Ini kelompok jaringan teroris JI (Jamaah Islamiyah)," kata Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar.

Lebih lanjut Aswin menjelaskan, Sogir merupakan murid dari Dr Azahari. Selain itu, pada 2012, S juga berlatih membuat bom dari B, anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT).

"B ini anggota jaringan teroris JAT yang menamakan diri Al Qaeda Indonesia. Ini merupakan jaringan teroris," katanya.

Polisi menyebut bom di Astana Anyar tergolong berdaya ledak tinggi. "Sehingga korban bom bunuh diri itu terurai menjadi beberapa bagian," katanya.

160