Home Internasional Cuaca Ekstrem Korsel, Kontingen Jambore Indonesia Masih Aman

Cuaca Ekstrem Korsel, Kontingen Jambore Indonesia Masih Aman

Jakarta, Gatra.com - Ketua Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia untuk Jambore Dunia ke-25 di Korea Selatan, Mayjen TNI Marinir (Purn) Yuniar Ludfi mengatakan bahwa pelaksnaan jambore dunia masih batas aman untuk bisa diikuti, meski dilaporkan cuaca panas ekstrem melanda negara tersebut.

"Kami sampaikan langsung dengan berkunjung ke unit-unit yang tersebar di seluruh area perkemahan. Kami selalu intens berkoordinasi dengan KBRI, Kemenpora  RI, dan kementerian/ lembaga terkait," kata katanya dalam keterangan dikutip Antara, di Jakarta, Senin (7/8).

Yuniar mengatakan bahwa pemberitaan cuaca ekstrem yang muncul cenderung berlebihan dan hal itu tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

Menurutnya, cuaca panas memang sedang melanda Korea Selatan, namun sebagai orang yang hidup di iklim tropis bukanlah tantangan besar bagi kontingen Indonesia.

"Dari 1.500 lebih kontingen Indonesia yang sakit sampai harus dirujuk ke rumah sakit hanya kurang dari 10 orang. Penyebab sakit cedera ringan karena mengikuti kegiatan fisik, dan sudah ditangani dengan baik," kata Yuniar.

Yuniar menyebut penyelenggara jambore dunia telah proaktif melakukan proses mitigasi yang cukup baik untuk memastikan kelancaran acara.

Jambore dunia telah menyiapkan lima klinik dan satu rumah sakit. 

“Saat ini tenaga kesehatan juga terus ditambah oleh pemerintah setempat termasuk dokter dan tenaga kesehatan dari militer,” katanya.

"Panitia bekerja sama dengan pemerintah Korea Selatan terus melakukan upaya mengelola resiko apapun, termasuk dari cuaca panas," tambahnya.

Dia menyatakan pihak panitia dan pemerintah Korea Selatan dengan sigap telah membangun lebih banyak tenda untuk berteduh, menyedia air mineral dingin, memberikan kipas angin portabel hingga ruangan pendingin untuk beristirahat bagi para peserta.

Bahkan, pejabat kementerian Korea Selatan juga ikut siaga di lokasi dan berkoordinasi erat dengan organisasi kepanduan dunia untuk memastikan pengambilan keputusan lebih cepat.

Yuniar mengaku mendapatkan informasi bahwa kontingen besar yang mengirim peserta lebih dari 2.000 orang seperti Jerman, Swedia, jepang, Taiwan, setelah melakukan asesmen di internal memutuskan bahwa jambore dunia masih dalam batas aman untuk bisa diikuti oleh kontingen negara masing-masing.

102