Home Lingkungan Menko Luhut Ingatkan Dampak Kemarau, Polusi Udara Hingga Kebakaran Hutan

Menko Luhut Ingatkan Dampak Kemarau, Polusi Udara Hingga Kebakaran Hutan

Bandung Barat, Gatra.com- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan untuk menjaga lingkungan, terutama terkait polusi udara dan perubahan iklim yang menjadi perhatian dunia. Salah satu yang jadi konsern dia adalah menjaga agar menghindari kebakaran hutan.

"Ramalan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), bulan ini nggak ada hujan. Gambar hitam (awan gelap-red) jarang terjadi. Harus hati-hati untuk hadapi ini," kata Luhut saat meninjau langsung Persemian AZ Forest, program keberlanjutan AstraZeneca, di Persemaian Ciminyak Trees4Trees di Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat pada Selasa (29/8).

Luhut juga menyinggung tentang kebakaran hebat di hutan Kawasan British Columbia, Kanada. Dimana menurut data yang diperolehnya, musibah ini menyumbang 298 juta ton karbon atau sama dengan kontribusi karbon dalam satu tahun.

Baca juga: Jawab Isu Peningkatan Polusi Jabodetabek, Kemenperin: Industri Semen Sudah Miliki CEMS

Sama dengan halnya kejadian kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti Bandung Barat. Kebakaran yang melanda TPA Sarimukti, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat ini terjadi pada Senin, 21 Agustus 2023 lalu.

"Bandung kebakaran di TPA Sarimukti dan sudah dua minggu nggak berhenti. Kedalaman sekian puluh meteran perlu hujan deras hingga tiga hari," ungkap Luhut.

Apa yang disampaikan Luhut merujuk dengan kejadian kebakaran hutan di Palembang dan Kalimantan pada 2013 silam. Dimana untuk menyelesaikan dengan segera musibah itu butuh waktu 3 hari dengan disertai hujan yang lebat.

"Jadi lawan polusi ini kita harus lakukan, masyarakat harus bantu lindungi pohon-pohon. Karena musim panas dan elnino ini musuh ramai-ramai," tegas Luhut.

Baca juga: Ini Upaya Kemenperin Kendalikan Emisi Industri

Tidak hanya itu, dampak polusi udara juga berdampak pada kualitas kesehatan seseorang. Mulai dari gangguan pernafasan, hingga risiko serangan jantung. Lalu juga bisa menyebabkan kanker dan berdampak besar pada kesehatan anak dan orang tua.

"Hati-hati, buat sesuatu yang salah secara tidak langsung bunuh atau buat cacat generasi akan datang. Jadi jangan hanya buang sampah, tapi gimana limbah sampah di olah," pungkas Luhut mengingatkan.

223