Home Politik Koalisi Pro Ganjar: Partai yang Masih 'Jomblo' Monggo Kalau Mau Bergabung

Koalisi Pro Ganjar: Partai yang Masih 'Jomblo' Monggo Kalau Mau Bergabung

Jakarta, Gatra.com - Plt. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono menyatakan bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tak pernah menutup peluang bagi partai manapun untuk bergabung ke dalam koalisi pengusung bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo. Termasuk, partai yang saat ini masih 'menjomblo' jelang pendaftaran pasangan capres-cawapres.

"Kami tidak menutup. Silakan. Monggo, ya, yang masih jomblo atau juga yang sudah berpasang-pasangan, karena bisa saja nanti, ketika janur kuning itu belum melengkung di depan pelaminan, masih juga akan bisa berubah," ujar Mardiono dalam konferensi pers usai konsolidasi koalisi pro Ganjar di Kantor Tim Pemenangan Ganjar Pranowo, di Jakarta, pada Rabu (13/9).

Meski begitu, Mardiono menekankan, ada syarat yang harus dipenuhi oleh partai yang ingin bergabung dengan koalisinya itu. Syarat tersebut adalah komitmen untuk mendukung dan memenangkan Ganjar sebagai capres dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 serta komitmen untuk membangun bangsa dan menyejahterakan rakyat bersama empat partai politik yang sudah lebih dulu bergabung.

Baca juga: Koalisi Pengusung Ganjar Pranowo Gelar Rapat Konsolidasi, Bahas Strategi Pilpres 2024

Sebagaimana diketahui, sejak PDI Perjuangan mendeklarasikan dukungan mereka terhadap Ganjar pada April 2023 silam, ada sejumlah partai yang mengikuti langkah partai berlogo banteng moncong putih itu untuk mengusung Ganjar. Partai-partai itu adalah PPP, Partai Hanura, serta Perindo.

Keempat partai itu pun berkomitmen membangun kerja sama politik untuk menghadapi kontestasi politik lima tahunan yang akan menemui puncaknya pada Februari 2024 mendatang.

"Jadi, ini masih dinamis, tetapi kami terbuka. Jadi, tidak menutup kemungkinan juga ada nanti akan bergabung bersama dengan keempat partai politik ini," ucap Mardiono.

Seperti diketahui, dari sembilan partai politik yang menduduki kursi fraksi di DPR, hanya ada satu partai yang masih belum bergabung ke koalisi manapun. Partai tersebut adalah Demokrat.

Meski sebelumnya telah bersepakat menjalin kerja sama politik dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan NasDem dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). partai yang diketuai oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu memilih hengkang dan mencabut dukungannya terhadap Bacapres Anies Baswedan.

Langkah itu Demokrat ambil karena merasa dikhianati oleh langkah sepihak yang diambil Partai NasDem dan Anies Baswedan untuk mengusung Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai cawapres pendamping Anies Baswedan. Padahal, menurut Demokrat, Anies telah memutuskan untuk menggandeng AHY untuk melaju dalam kontes politik tersebut.

Usai undur diri dari KPP dan berhenti mendukung Anies, Demokrat masih belum menentukan koalisi baru untuk berlabuh. Demokrat pun masih harus mempertimbangkan untuk melangkah masuk ke koalisi pro Ganjar atau Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung kandidat Bacapres teratas lainnnya, yakni Prabowo Subianto.

59