Oganilir, Gatra.com - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel), menjadi perhatian serius pemerintah.

Berbagai upaya dilakukan agar tidak menimbulkan bencana asap, yang mengancam kesehatan masyarakat khususnya di Sumsel.

Karhutla sendiri, indikasi aktivitas masyarakat dalam mengolah atau membuka lahan baru untuk bercocok tanam atau perkebunan dengan cara membakar.

Baca juga: Sejak Pagi, Asap dan Serbuk Ancam Kesehatan Jutaan Warga Sumsel

"Kita semua harus perlu tahu akibat atau dampak pembakaran hutan, dalam kesempatan ini saya ingin mengubah cara pola berfikir untuk kita bertani," ujar Dansat Intel Korbrimob Polri, Kombes Mulyadi SIK MH, pada sarasehan masyarakat peduli api di Desa Ibul, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumsel, belum lama ini.

Ia menjelaskan, dampak Karhutla menimbulkan permasalahan yang luar biasa. Di tahun 2017 Sumsel, pernah emergency masalah Karhutla sampai bandara ditutup.

"Yang sangat merugikan bagi diri kita sendiri, aktivitas terganggu serta ancaman kesehatan. Itulah dampak dari asap-asap kebakaran hutan dan lahan," katanya.

Baca juga: Gila Bro! Sersan Dua Tangkap Letnal Kolonel!

Ia berharap, masyarakat khususnya di wilayah rawan Karhutla, turut mengantisipasi minimal dalam mengelola lahan tidak membakar.

"Semoga kita bisa membawa hal-hal positif ke depan. Kita berbuat lebih baik dan berguna bagi lingkungan kita," imbuhnya.