Home Ekonomi Pelatihan Membuat Gula Merah untuk Tingkatkan Pendapatan Petani Tebu Bulukumba

Pelatihan Membuat Gula Merah untuk Tingkatkan Pendapatan Petani Tebu Bulukumba

Jakarta, Gatra.com  Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Petebu Ganjar Kabupaten Bulukumba, Salahudin, mengharapkan pendapatan petani tebu di kabupaten ini lebih meningkat dengan mengolah tebu menjadi gula merah.

Salahudin pada Kamis (28/9), menyampaikan, agar para petani bisa memproduksi gula merah dari tebu, pihaknya menggandeng Sukarelawan Petani Tebu Bersatu (Petebu) dukung Ganjar Pranowo untuk memberikan pelatihan di Desa Gattareng, Kecamatan Gantarang, Bulukumba.

Salahudin dalam keterangan pers mengungkapkan, pelatihan tersebut sesuai dengan permintaan warga yang merupakan petani di perkebunan tebu setempat.

“Pembuatan nira tebu di Kabupaten Bulukumba selama ini memang kita selalu wanti-wanti [mengharapkan] bahwa kapan akan ada [kegiatan pelatihan] seperti itu,” ujarnya. 

Menurutnya, perkebunan tebu di wilayah setempat masih sangat sedikit lantaran dinilai kurang menguntungkan. Padahal, dengan mengolah sendiri hasil perkebunan tebunya, warga bisa mendapatkan hasil yang lebih untung.

“Kehadiran DPD Petebu Bulukumba sebagai wujud [kepedulian] untuk meningkatkan produktivitas petani gula yang terbuat dari tebu. Karena Kabupaten Bulukumba ini belum secara keseluruhan belum menanam tebu,” kata Salahudin.

Pelatihan yang diikuti para sukarelawan Petebu Ganjar di wilayah Bulukumba itu menghadirkan seorang pengrajin gula merah bernama Baharudin. Dia memiliki pengalaman produksi selama lebih dari 10 tahun terakhir.

Pada kesempatan itu, dia menjelaskan cara membuat gula merah dari bahan nira tebu menggunakan peralatan produksi sederhana. Metode yang digunakannya juga terbilang masih cukup tradisional mirip dengan pembuatan dodol.

“Cara bikinnya tebu ditumbuk dulu, baru diperas lalu disaring lalu kita masak, kemudian kita tunggu beberapa jam. Kalau sudah mau tua [warnanya/matang], kita kasih kemiri, baru kita tuang di loyang,” kata Baharudin.

Meskipun menggunakan cara manual dan tradisional, kualitas gula merah yang dihasilkannya sangat baik sehingga memiliki harga jual yang terus naik dari awalnya Rp7.500 per potong, kini menjadi Rp10.000 per potong.

Baharudin menjelaskan, keunggulan gula merah dari bahan nira tebu adalah aromanya yang khas sehingga akan menambah cita rasa makanan atau minuman yang ditambahkan gula tersebut.

“Kalau keunggulannya, kayak aromanya memang beda dengan gula tebu [gula putih] sama gula aren. Beda aroma," katanya. Ia mengharapkan Ganjar bisa membantu menambah peralatan bagi para perajin gula merah ke depannya.

24