Home Ekonomi Menparekraf: Omzet Penjualan, Alumni AKI, Meningkat hingga 30%

Menparekraf: Omzet Penjualan, Alumni AKI, Meningkat hingga 30%

Jakarta, Gatra.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan menggelar program Kelas Ekspor bagi Alumni Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI).

Pelatihan bertajuk “Manajemen Ekspor Impor Plus Simulasi” dihelat pada 1–8 Maret 2024 di Pusat Pelatihan SDM Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta.

AKI merupakan program pengembangan ekonomi kreatif melalui pengembangan kapasitas pelaku usaha kreatif dan fasilitasi perluasan akses pasar produk kreatif pada subsektor kuliner, kriya, fesyen, musik, film dan aplikasi yang diselenggarakan di 16 kota/kabupaten di Indonesia.

Penyelenggaraan AKI tahun ini menginjak tahun keempat. Sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam AKI 2024, Kelas Ekspor ini bertujuan untuk membantu para alumni AKI dari tahun 2021 hingga 2023 memahami proses ekspor secara mendalam.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim, mengatakan, PPEJP merupakan pusat pelatihan ekspor yang saat ini telah melahirkan lebih dari 80 topik pelatihan dari berbagai level, seperti cara menemukan pasar ekspor yang potensial, memahami regulasi dan hukum ekspor, mengelola logistik dan pengiriman, serta cara menghitung biaya dan keuntungan.

“Salah satu keunggulan di sini adalah materi yang sangat komprehensif dan didukung oleh tenaga pengajar yang hampir semuanya merupakan praktisi dengan kompetensi di bidangnya masing-masing,” kata dia dalam keterangan pers, Selasa (5/3).

Program Kelas Ekspor AKI 2024 mencakup berbagai aspek pelatihan penting dari ekspor, termasuk pengertian, tujuan, prosedur, dan biaya yang terlibat. Dalam kelas ini, peserta diajarkan tentang berbagai elemen ekspor.

Peserta terpilih diikutsertakan pada pelaksanaan Kelas Ekspor AKI yang berlangsung selama 8 hari mengenai “Manajemen Ekspor Impor Plus Simulasi” tersebut.

Tiga tahun terselenggaranya AKI telah mengumpulkan sebanyak kurang lebih 1.200 pelaku ekonomi kreatif (ekraf) yang terdata sebagai alumni AKI. Kemenparekraf sesuai dengan tugas dan fungsinya memberikan fasilitasi dengan membantu pengembangan usaha pelaku ekraf, khususnya alumni AKI untuk scale up dan siap masuk ke dalam pasar Internasional.

Secara garis besar, Kelas Ekspor merupakan investasi berharga bagi pelaku ekraf yang ingin memasuki pasar ekspor atau meningkatkan operasi ekspor mereka. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, pelaku ekraf dapat mengambil keputusan bisnis yang lebih baik dan mencapai sukses dalam usahanya memasuki pasar internasional.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno, menyampaikan, rata-rata alumni AKI mengalami kenaikan omzet penjualan 15–30% setelah lulus dari AKI. Karena itu, Kelas Ekspor merupakan program strategis lanjutan untuk meningkatkan kapasitas pelaku ekraf.

Sandiaga menargetkan kontribusi sektor ekonomi kreatif, khususnya dari sisi ekspor dapat mencapai 25 hingga 28 miliar dolar AS di tahun ini demi mendorong terciptanya peluang usaha dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat.

“Nilai tambah ekonomi kreatif [tahun] 2023 telah menembus Rp1.415 triliun, di atas target Rp1.300 triliun. Tapi kita punya PR [pekerjaan rumah] di nilai ekspor ekonomi kreatif di mana ini peluangnya lebih besar sebetulnya,” kata saat membuka kegiatan Kelas Ekspor AKI dengan tema "Pelatihan Manajemen Ekspor Impor Dengan Simulasi" pada Jumat (1/3) di PPEJP, Jakarta Barat.

Kegiatan Kelas Ekspor diawali dengan proses pendaftaran pada tanggal 5–11 Februari 2024, khusus bagi para alumni AKI tahun 2021–2023. Sebanyak 112 pelaku ekraf alumni AKI 2021–2023 mendaftar Kelas Ekspor dengan rincian 28 jenama fesyen, 53 jenama kuliner, dan 31 jenama kriya.

Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan proses kurasi pada tanggal 19 Februari 2024 oleh seorang Praktisi Ekspor, Mohammad Andriza Syarifudin sebagai kurator peserta.

Kurator melakukan proses kurasi sesuai dengan kriteria penilaian dan penjurian yang mengacu pada kriteria atauketentuan dari Pusat Pelatihan SDM Ekspor Jasa Perdagangan, Kemendag.

Setelah dikurasi, akhirnya dari 112 pendaftar terpilih sebanyak 40 pelaku ekraf sebagai peserta Kelas Ekspor AKI 2024. Dari 40 jenama yang lolos seleksi Kelas Ekspor AKI 2024, 10 di antaranya dari fesyen, 12 dari kriya, dan 18 dari kuliner. Menariknyan ada 28 wanita yang menjadi peserta dan 12 pria.

Beberapa jenama yang ikut dari bidang fesyen, seperti Ma.ja Watch dari Tangerang Selatan, Apikmen (Tangerang Selatan), Creative Batik 9 (Yogyakarta), dan Zee Collection (Purwokerto.

Ada juga beberapa jenama dari bidang kriya seperti M.A.R.S Genuine Leather (Yogyakarta), Bengok Craft (Semarang), dan CV Solo Beat International (Solo). Selain itu, benerapa jenama dari bidang kuliner seperti Saladin Kentang Magic (Bogor) dan Dapur Sehati (Situbondo).

46