Home Gaya Hidup GMP-Saung Angklung Udjo Hadirkan Bajidoran di Kebon Awi

GMP-Saung Angklung Udjo Hadirkan Bajidoran di Kebon Awi

Bandung, Gatra.com – Antusiasme masyarakat Jawa Barat (Jabar) terhadap kesenian tradisional seakan tidak pernah pudar. Dari yang tua hingga muda semua ikut meramaikan pagelaran kesenian tradisional.

Hal tersebut dibuktikan saat diselenggarakannya kegiatan 'Bajidoran di Kebon Awi' yang diadakan oleh Ganjar Muda Padjajaran (GMP) bersama Saung Angklung Udjo di Udjo Ecoland, Cimenyan, Bandung, Jawa Barat.

Turut serta hadir Ketua Umum Ganjar Muda Padjajaran Rendra Wibawa, Direktur Utama Saung Angklung Udjo Taufik Hidayat Udjo, dan Namin Group sebagai bintang tamu utama dalam pagelaran kesenian tradisional tersebut.

"Bajidor itukan kita tahu adalah salah satu kesenian sunda dan GMP dalam kesempatan ini kita melakukan apresiasi terhadap kesenian tradisional dan pelaku seni yang ada di Jawa Barat," kata Ketua Umum GMP, Rendra Wibawa, dalam keterangan pada Jumat (29/9).

Rendra mengungkapkan, pendekatan melalui kesenian, khususnya di Jabar merupakan salah satu langkah efektif dalam mengenalkan tokoh yang dalam hal ini adalah Ganjar Pranowo.

“Berdasarkan data terkait pendekatan yang bisa dilakukan kepada masyarakat Jawa Barat, nomor satu itu ada pendekatan agama,” kata Rendra.

Pendekatan kedua, lanjut dia, yakni melalui budaya. “Ini upaya yang bisa dilakukan oleh kita ketika ingin melakukan pengenalan kepada sosok Presiden Pak Ganjar Pranowo,” ujar Rendra.

Selain mengenalkan Ganjar melalui kesenian kepada masyarakat, Rendra pun banyak menggaet seniman asal Jabar dan mendapatkan sejumlah aspirasi dan ide baru dari para seniman dalam menyusun serangkian agenda sosialisasi di bidang kesenian tradisional.

“Banyak seniman yang sebetulnya ini mendukung Pak Ganjar. Sehingga, GMP dapat banyak masukan dan ide-ide dalam menyusun program di bidang kesenian tradisional,” kata Rendra.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Saung Angklung Udjo, Taufik Hidayat Udjo, sekaligus seniman mengungkapkan alasanya mengiyakan kolaborasi bersama GMP karena memiliki cara pandang dan visi yang sama dalam memajukan kesenian tradisional, khususnya di Jabar.

Menurutnya, kepedulian itu penting untuk mempertahankan eksistensi kesenian tradisional agar tetap lestari dan dinikmati banyak orang.

“Kami memiliki passion yang sama, yakni mencintai budaya tradisional dan memang kalau bukan kami yang mencintai budaya tradisional siapa lagi,” ujarnya.

Terlebih, lanjut dia, saat ini budaya tradisional sudah sangat memprihatinkan, sehingga dengan upaya seperti ini semoga bisa terlihat dan terpelihara kembali agar mampu tumbuh berkembang.

99